Kasus Bansos Sumut
Surya Paloh Hanya Mendamaikan Tidak Lebih
Gatot Pujo Nugroho khawatir dengan ulah wakilnya Tengku Erry Nuradi lantaran hubungan keduanya tak harmonis.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bekas Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumut yang juga Gubernur nonaktif Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho khawatir dengan ulah wakilnya Tengku Erry Nuradi lantaran hubungan keduanya tak harmonis.
Kuasa hukum Gatot, Yanuar Wasesa, klienya meminta Ketua Umum NasDem untuk menjernihkan suasana. Hal ini dilakukan lantaran Gatot merasa terjepit secara politik.
"Hanya mendamaikan saja, tidak lebih dari itu," kata Yanuar lewat pesan singkat kepada wartawan, Selasa (20/10/2015).
Menurutnya, Gatot yakin dan berpikir realistis Erry yang merupakan kader NasDem pasti akan nurut dengan Ketua Umum NasDem.
"Dalam pertemuan itu, Gatot mengharapkan agar Surya Paloh sebagai ketua umum Partai NasDem dapat merumuskan Gatot sebagai gubernur dan Erry sebagai wakil gubernur," kata Yanuar.
Sebelumnya, hal yang sama juga diungkapkan mantan Ketua Mahkamah NasDem Otto Cornelis Kaligis. Menurutnya, tak ada pembicaraan selaian mendamaikan Gatot dengan Tengku Erry Nuradi.
"Saya kan ketua mahkamah (Mahkamah Partai NasDem). Pada saat itu anggota saya, wagub (Erry Nuradi) diminta sama si Gatot untuk islah, karena dia khawatir wakilnya sudah bikin manuver tanggal 17 Agustus akan jadi instruktur upacara. Berhasil kok islah itu, duduk baik-baik. Cuma itu yang saya tahu," kata Kaligis, Senin (28/9/2015).
Kaligis menyebut islah itu tidak ada kaitannya dengan perkara hukum.
"Saya sebagai ketua mahkamah tak pernah menodai partai ini sampai saya mengundurkan diri. Mengundurkan diri pilihan saya sendiri. Surya Paloh jauh dari itu," katanya.