BNPT Didesak Usut Penemuan 2.952 Peluru di Kargo Bandara Soekarno-Hatta
Selain itu, yang tak kalah pentingnya menurut Romy, tujuan pengiriman ribuan butir peluru tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya M. Romahurmuziy mendesak Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) segera mengusut tuntas pengirim dan pemilik 2.952 butir peluru di CSC Garuda Indonesia Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Senin (24/8/2015).
Selain itu, yang tak kalah pentingnya menurut Romy, tujuan pengiriman ribuan butir peluru tersebut.
"Polri, BNPT harus mengusut tuntas hal tersebut. Siapa pengirimnya, siapa yang jadi kurir? Siapa tujuannya? Untuk apa dikirimkan?" kata Romy kepada Tribunnews.com, Selasa (25/8/2015).
Bahkan, kata Romy, perlu diusut siapa saja yang terlibat di dalam pengiriman ribuan amunisi tersebut. Takutnya amunisi tersebut ditujukan untuk kegiatan separatis di tanah air.
"Jika itu mengarah pada tindakan makar atau separatis, harus ditindak tegas siapapun yang terlibat, sesuai hukum yang berlaku," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, aparat Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Kodam Jaya dan Mabes Polri menyelidiki penemuan 2.952 butir peluru di CSC Garuda Indonesia Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten. Amunisi tanpa dokumen resmi tersebut rencananya akan dikirim ke Jayapura, Papua. Amunisi diduga dipesan oleh timsus separatis di bumi Cendrawasih tersebut.
"Kami melakukan penelusuran. Dir Intelkam Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Asisten Intel Kodam Jaya dan Mabes Polri," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal kepada wartawan, Selasa (25/8/2015).