Jumat, 3 Oktober 2025

Kabinet Jokowi JK

Banyak Menteri Jokowi Lebay

Banyak menteri yang ikut blusukan tetapi hanya dalam rangka pencitraan semata.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUN/DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama anggota Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/10/2014). Hari ini menteri-menteri yang memperkuat Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla secara resmi dilantik di Istana Negara. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PAN Bidang Keorganisasian Yandri Susanto menyebut menteri-menteri presiden Joko Widodo (Jokowi) banyak yang lebay. Banyak menteri yang ikut blusukan tetapi hanya dalam rangka pencitraan semata.

"Menteri-menteri Pak Jokowi ini banyak yang lebay. Contoh Pak Jokowi blusukan, ikut blusukan tapi minim solusi. Iya kan? Cuma pencitraan kebanyakan," kata Yandri dalam diskusi bertema 'Menteri Menghitung Hari' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).

Selain itu, banyak pula menteri Jokowi yang memberikan harapan tidak berdasar kepada masyarakat alias angin sorga.

Yandri mencontohkan dalam bidang pertanian menjanjikan dua tahun akan tercapai swasembada beras. Padahal bila dalam hitung-hitungan tentu tidak mungkin.

"Dari mana rumusnya kalau sawah tidak ditambah justru berkurang karena ada industri dan sebagainya. Kemudian waduk belum dibangun, kemudian cuaca sangat ekstrim," ungkapnya.

Yandri mengingatkan menteri-menteri Jokowi jangan asal bicara karena setiap ucapannya bisa menjadi bumerang terhadap presiden sendiri.

"Jadi jangan asal bicara karena itu akan jadi jebakan dan akan ditagih rakyat bila tidak jadi kenyataan disitu berarti menterinya menjerumuskan Pak Jokowi," katanya.

Atas dasar tersebut harusnya sudah bisa menjadi bahan evaluasi bagi Jokowi untuk melakukan reshuffle secepatnya. Semua kepentingan harus dikesampingkan demi menyelamatkan rakyat dan republik ini.

"Jangan sampai kita merasa orang yang dukung Jokowi merasa orang paling berjasa. Kalau dia menurut Jokowi bagian dari masalah, maka Jokowi bisa meminggirkan atau tidak memakai partai yang selama ini mendukung tapi justru menjerumuskan," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved