Kapolri Tantang Masyarakat Dokumentasikan Anggotanya yang Bertugas di Perbatasan
Kapolri Jendral Polisi Sutarman menantang masyarakat untuk memublikasikan dan mendokumentasikan tugas anggotanya yang berada di perbatasan RI
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jendral Polisi Sutarman menantang masyarakat untuk memublikasikan dan mendokumentasikan tugas anggotanya yang berada di perbatasan RI dengan negara lain.
Nantinya hasil-hasil dokumentasi berupa foto ini akan dilombakan pada Lomba Foto yang sudah beberapa kali digelar Polri.
"Masih banyak anggota saya yang tidak terpublikasi. Saya tantang kembali, untuk mendokumentasikan anggota saya di daerah perbatasan," kata Sutarman pekan ini, usai acara Pameran Lomba Foto dan Video, Terimakasih Polisiku di Central Park, Jakbar.
Sutarman menjelaskan nantinya foto tersebut dikumpulkan, diseleksi, dan diumumkan pemenangnya pada pertengahan tahun depan.
Dalam lomba foto kali ini, pesertanya ialah dari masyarakat umum. Sesama anggota Polri tidak diperbolehkan ikut perlombaan.
Disinggung Sutarman, masih banyak anggotanya yang membantu masyarakat di perbatasan. Mereka tidak memiliki rumah dan kantor. Sehingga harus numpang di rumah warga. Namun tidak menyulutkan tugasnya.
Menurut Sutarman, selama ini kinerja anggotanya di daerah perbatasan belum luas terpublikasi. Padahal mereka hidup berkekurangan dan tidak pernah protes.
"Selama ini tidak tercover susahnya anggota di perbatasan Australia, Filipina dan negara lainnya. Mereka tidak pernah protes ke pimpinan. Seharusnya mereka potres ke pimpinan," tegas Sutarman.
Dicontohkan Sutarman, di Jakarta protes kenaikan harga BBM bersubsidi bisa berbulan-bulan. Sementara itu, di daerah perbatasan harga BBM hingga Rp 50 ribu mereka tidak protes.
"Itu kewajiban pimpinan mempublikasikan agar masyarakat mengerti bagaimana Polri. Kalau selama ini kan foto polwan di NTMC cantik-cantik. Tapi kalau di perbatasan mereka kerja sukarela dan tidak mengeluh," tambah Sutarman.