Anies Baswedan Singgung soal Cara Mendisiplinkan Anak di HI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, mengingatkan
bahwa cara mendidik anak yang tidak taat aturan sejatinya direspon dengan cara ketenangan tanpa emosi. Menurut Anies, kekerasan terhadap anak kerap terjadi karena para orang tua dan para pendidik tidak tahu cara mendisiplinkan anak.

"Mendidik itu tidak dengan menggunakan kekerasan, mendisiplin itu berbeda dengan melakukan kekasaran. Ini penting sekali bagi pendidik," kata Anies di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Minggu (14/12/2014) pagi.

Dia menyebutkan, kekerasan terhadap peserta didik kerap berulang terjadi di sekolah. Sehingga, menurutnya, penting bagi pendidik mengetahui cara menghadapi siswa yang tidak disiplin di sekolah. Adapun, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan pada tahun 2014 ada sebesar 58 persen terjadi kejahatan seksual di negeri ini. Hal itu dihitung dari sebanyak 2.750 pelaporan yang pihaknya terima.

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu turut hadir dalam aksi gerakan bersama memutus mata rantai kekerasan terhadap anak, dalam rangka memperingati 25 tahun Konvensi Hak Anak dan deklarasi damai bergerak bersama memutus mata rantai kekerasan bersama Anak" di area car free day, sekitaran Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Acara yang dimulai pukul 07.00 WIB pagi itu merupakan wujud nyata dari sinergitas dan komitmen antarlembaga negara, Kementerian dan non Kementerian, Civitas Akademika (perguruan tinggi) Organisasi Masyarakat, NGO nasional dan internasional, Aparat penegak hukum, Anggota Dewan, berbagai elemen masyarakat. Dalam suatu komitmen bersama untuk perlindungan anak.

Selain Menteri Anies, dua menteri kabinet kerja Jokowi-JK lainnya juga ikut hadir di antaranya, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Yohana Yambise, mereka bersama-sama menyerukan stop kekerasan terhadap anak.