Prahara Partai Golkar
Agung Laksono: Kami tidak Mengakui Penyelenggaraan Munas Golkar di Bali
“Dengan dasar ini, kami tidak mengakui penyelenggaraan munas," kata Agung.
TRIBUNNEWS.COM,NUSA DUA - Menanggapi pidato Abu Rizal Bakrie (ARB) saat pembukaan Musyawarah Nasional Partai Golkar, Agung Laksono menyampaikan bahwa Munas IX yang sedang digelar di Nusa Dua saat ini, terlalu dipaksakan.
Seluruh desain acara dan tata cara nampaknya sudah didesain untuk memenangkan incumbent.
Hal itu menurut Agung Laksono, mengganggu dan mencederai demokrasi di tubuh partai berlambang pohon beringin.
Bahkan, Agung Laksono menganggap musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar di Nusa Dua Bali sengaja di 'setting' untuk kembali memuluskan jalan Abu Rizal Bakrie (ARB) menjadi ketua umum lagi.
Ia juga mempertanyakan keabsahan forum tersebut.
Mengingat tidak ada dasar yang bisa dipakai panitia untuk mebenarkan adanya munas tersebut.
Terlebih lagi dalam rapat pleno DPP, sudah membatalkan pelaksanaa Munas di Bali.
Selain faktor keabsahan, Agung mengkritik waktu persiapan yang begitu singkat.
Dari Rapimnas sampai digelarnya Munas hanya diberi masa persiapan selama kurang dari 12 hari.
Sehingga tidak menghasilkan Munas yang bermutu.
“Dengan persiapan singkat akan menghasilkan munas yang tidak berkualitas,” kata agung pada Senin (1/12/2014) di Nusa Dua Bali.
Oleh karena itu, akan lebih baik jika ditunda sampai akhir Januari 2015. Bukan soal kesiapan kandidatnya, tapi kesiapan panitia akan lebih baik dan sah menurut aturan partai.
“Dengan dasar ini, kami tidak mengakui penyelenggaraan munas,"kata Agung.