Legislator Baru
Adian Napitupulu: Jika Saja Ibu Popon Mau Memberi Waktu
Adian Napitupulu mengungkapkan, dalam rapat konsultasi antara pimpinan kelompok partai di DPR RI kemarin, terjadi kesalahan fatal.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengungkapkan, dalam rapat konsultasi antara pimpinan kelompok partai di DPR RI kemarin, terjadi kesalahan fatal.
Menurut Adian, nantinya akan terkait dengan sah tidaknya rapat paripurna kedua DPR RI, yang berlangsung hingga Kamis (2/10/2014) dini hari.
"Kesalahan itu terjadi karena pimpinan sementara DPR yang memimpin rapat konsultasi yaitu Ibu Popon (Golkar) dan Ade Rezki (Gerindra) meninggalkan rapat konsultasi secara terburu-buru setelah mengetuk palu atas sembilan agenda rapat paripurna. Tanpa sebelumnya menutup rapat konsultasi," ungkap Adian.
Hal itu menjadi salah satu yang memicu kericuhan di rapat paripurna. PDI Perjuangan, PKB, Hanura dan Nasdem pada saat rapat Paripurna, lanjut Adian meminta agar rapat paripurna tidak dilaksanakan dulu sebelum rapat konsultasi ditutup.
Disisi lain, lanjut Adian, pimpinan DPR sementara yang memimpin rapat paripurna menyatakan bahwa ia sudah menutup rapat konsultasi sehingga rapat paripurna bisa dijalankan.
"Untuk menyelesaikan dua pandangan berbeda itu maka ada cara yang paling mudah dan cepat yaitu dengan membuka rekaman rapat konsultasi yang disimpan oleh Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR," kata Adian.
"Jika saja Ibu Popon mau memberi waktu 10 menit untuk membuka rekaman rapat konsultasi maka kericuhan bisa dihindari, kebenaran didapatkan dan paripurna bisa diselesaikan tanpa walkout," sesal Adian.
Hujan interupsi dari PDI Perjuangan, PKB, Hanura dan Nasdem di rapat paripurna yang meminta agar Pimpinan DPR membuka rekaman rapat konsultasi, lanjutnya lagi, tidak diindahkan pimpinan DPR.
Lebih aneh lagi, Adian mengungkap,jika PDI Perjuangan, PKB, Hanura dan Nasdem ingin sampaikan interupsi, tiba-tiba saja seluruh mikrofon di semua meja berkali-kali mati tapi ketika rapat di skorsing mikrofon kembali menyala normal.
Penolakan PDI Perjuangan, PKB, Hanura dan Nasdem tidak semata-mata terkait teknis dan tata cara rapat.
"Melainkan terkait hal yang prinsipil, yaitu tidak mungkin rapat paripurna dilaksanakan jika rapat konsultasi pimpinan kelompok partai belum selesai karena rapat konsultasi itu yang sesungguhnya memutuskan segala sesuatu yang akan dibahas dalam rapat paripurna," papar Adian Napitupulu.