Ryan 'Suntik Mati' di Mata Staf Pascasarjana UI
"Dia dikenal pendiam dan tertutup. Namun, untuk pengerjaan tesis selalu intens, dia termasuk mahasiswa pintar."
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ignatius Ryan Tumiwa (48), pria yang minta disuntik mati karena depresi, merupakan alumnus pascasarjana Universitas Indonesia (UI). Dia pun nilai indeks prestasi komulatif (IPK) yang cukup memuaskan, yakni 3,37.
Tak sedikit staf di UI, khususnya Program Pascasarjana Ilmu Administrasi, yang mengenal Ryan. Salah satunya adalah pengelola Perpustakaan Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) UI, Priyanto. Ia mengaku mengenal dekat Ryan.
"Kebetulan saya memang mengenal langsung dengan Ryan ketika masih di YU. Dia sering ngobrol sama saya. Dia sering menanyakan referensi buku ke saya. Kami juga saling kontak, kok," ujar Priyanto di Gedung Pascasarjana Fisip, Salemba, Jakarta Pusat, kemarin.
Menurut Priyanto, Ryan itu pintar ketika masih jadi mahasiswa UI. "Tapi, dia juga dikenal sebagai seorang yang pendiam dan tertutup. Namun, untuk pengerjaan tesis selalu intens, dia termasuk mahasiswa pintar," ujarnya.
Staf Sekretariat Bidang Akademik UI, Denny mengaku tak percaya jika Ryan mengajukan gugatan untuk suntik mati.
"Saya tahu dia, sedikit tak percaya. Saat baca berita dia di media cetak, pas lihat fotonya, saya kenal. Dulu dia kan mahasiswa sini. Pintar anaknya, saya tadi lihat nilai-nilainya pun bagus semua," kata Denny. (wartakota)