Kasus Impor Daging Sapi
Fathanah Minta Maaf Sudah Menipu Bos Indoguna
Permintaan uang ke Indoguna sebesar Rp 1,3 miliar, dikatakan Fathanah, merupakan inisiatifnya
"Saya ingatkan, saya bukan terdakwa di sini (sidang). Saya saksi," kata Fathanah kepada Jaksa KPK.
Orang kepercayaan Luthfi itu, kerap menggunakan nada tinggi ketika dikonfirmasi apakah benar membicarakan masalah fee dari Indoguna jika dibantu mendapatkan penambahan kuota impor daging sapi dari Kemtan. Fathanah bersikeras bahwa dirinya hanya menggunakan nama Luthfi untuk mendapatkan sejumlah uang dari terdakwa Maria Elizabeth Liman.
Karena itu, Jaksa Fitroh Rohcahyanto meminta Fathanah untuk santai dan Fathanah pun meminta maaf.
"Yang mulia saya minta maaf. Ini 14 tahun yang mulia. Mohon maaf pak jaksa," kata Fathanah.
Namun, kebencian Fathanah tidak bisa ditutupi ketika tidak mau menjawab pertanyaan jaksa dengan mengatakan bahwa pertanyaan itu sudah pernah di jawab dalam sidang-sidang sebelumnya.
"Sudah pernah saya jawab dalam sidang terdahulu," kata Fathanah.
Sebab itu pula, Ketua Majelis Hakim, Purwono Edi Santosa memperingatkan Fathanah untuk menjawab pertanyaan dari jaksa.
"Beda ini dengan sidang yang dulu. Jaksanya saja beda. Sudah jawab saja," tegas Purwono.
Saksi lainnya, Lutfhi Hasan Ishaaq membenarkan pernah bertemu dengan terdakwa di Angus Steak Chaze Plaza.
"Pertemuan itu dengan terdakwa selaku pendiri dan sekaligus mantan Ketua Asosiasi Importir Daging. Pertemuan itu membahas melonjaknya harga daging sapi," ujarnya.
Saat itu, terang Luthfi, terdakwa menjelaskan soal penyebab persoalan kelangkaan daging sapi beserta data-data lengkapnya. Dia membantah dengan tegas, bahwa dalam pertemuan itu dibahas soal. fee Rp 5000 per kilogram terkait pengurusan kuota impor daging sapi.
Lutfhi juga mengakui pertemuan di Medan bersama terdakwa Maria, Ahmad Fathanah, Mentan Suswono dan pejabat Kementan Suwarso.
"Saya berangkat dengan rombongan partai karena bertepatan dengan acara partai. Sementara Menteri sedang kunjungan kerja ke Riau," ujarnya.
Dia mengakui mengatakan kepada anak buah Mentan yakni Suwarso bahwa terdakwa ingin bertemu dengan Mentan. Namun pertemuan itu, bukan untuk membahas soal permohonan kuota impor daging sapi. Namun untuk membicarakan langka dan mahalnya harga daging sapi saat itu.
Pada saat itu, Maria membawa makalah beserta data-data pendukung soal penyebab kelangkaan daging sapi. Namun menurut Mentan Suswono, data yang disodorkan Maria tersebut tidak valid dan harus dikaji kembali.