Konvensi Demokrat
Anies Baswedan Merasa Mendadak Tua Gara-gara Buku Biografinya
Calon presiden peserta konvensi Partai Demokrat Anies Baswedan merasa tidak nyaman dirinya di-biografi-kan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden peserta konvensi Partai Demokrat Anies Baswedan merasa tidak nyaman dirinya di-biografi-kan. Baginya, yang pantas menulis biografi adalah orangtua sedangkan anak muda menulis mimpi.
“Saya pernah nge-twit anak muda menulis mimpi orangtua menulis biografi. Lah saya ditulis artinya saya mendadak tua,” kata Rektor Paramadina ini saat peluncuran buku biografinya ‘Melunasi Janji Kemerdekaan’ di Istora Senayan Jakarta, Kamis malam (6/3/2014).
Ada keengganan ketika dirinya ditulis. Namun setelah penulis biografi ini, Muhammad Husnil menjelaskan bahwa buku biografinya akan dijadikan sebagai buku teks untuk SMA, Anies mengiyakan.
“Di tahun 2012 sekitar September buku ini harus masuk Kemendikbud dan saya lihat apa yang ditulis Husnil menarik sekali jadi saya setuju,” ujarnya.
Anies mengatakan ia tidak ikut dalam menulis buku ini. Tapi murni ditulis oleh penulis. “Ini bukan autobiografi jadi saya tidak ikut dalam menulis ini,” tukasnya yang saat itu mengenakan kemeja batik warna cokelat.
Anies juga mengungkapkan bahwa sebelumnya tidak kenal dengan penulis. Tapi justru itu yang membuat dirinya nyaman karena akan dipandang obyektif oleh pembaca. “Husnil bukan orang pertama yang mau nulis. Banyak yang mau nulis tentang saya tapi kenalnya orangnya. Justru jangan yg nulis orang yang saya kenal. Karena takut dipandang tidak obyektif,” jelasnya.
Biografi tersebut memiliki jumlah 300 halaman. Semua isi buku tersebut, Husnil mengaku bisa di verifikasi kebenarannya. Karena ada 56 narasumber yang terdiri dari keluarga , sahabat, dan teman-teman Anies.