Kamis, 2 Oktober 2025

Rusuh di Gedung MK

Kewibawaan Mahkamah Konstitusi Dipertaruhkan

Kepercayaan masyarakat terhadap Mahkamah Konstitusi mulai luntur ketika terjadi kerusuhan saat persidangan

Editor: Gusti Sawabi
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas mengamankan sejumlah pria yang diduga sebagai pelaku kerusuhan yang terjadi siang tadi di Gedung Mahkamah Konstitusi di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis, (14/11/2013). Sidang sengketa Pilgub Maluku 2013 di Mahkamah Konstitusi (MK) rusuh setelah salah satu pendukung calon gubernur mengamuk saat Hamdan Zoelva membacakan putusan pertama dari empat keputusan yang menolak gugatan tersebut pemohon. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepercayaan masyarakat terhadap  Mahkamah Konstitusi mulai luntur ketika terjadi kerusuhan saat persidangan di lembaga tersebut. Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar menilai hal itu akibat kasus suap yang menjerat mantan Ketua MK Akil Mochtar (AM).

Ia pun berharap kepercayan publik terhadap MK harus segera dipulihkan. "Kewibaan MK juga mulai dipertaruhkan. Kepercayaan publik terhadap MK harus dikembalikan bersama-sama, termasuk menata internal MK," kata Marwan di Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Untuk itu, Marwan mengajak seluruh lapisan masyarakat agar secara bersama-sama mengembalikan kepercayaan publik terhadap MK, supaya lembaga tersebut bisa menjadi benteng terakhir para pencari keadilan.

"Kalau tidak kita perbaiki bersama-sama, bisa runtuh benaran lembaga penjaga konstitusi itu. MK harus menata internalnya secara lebih profesional, berintegritas dan transparan serta akuntabel," kata Ketua DPP PKB itu.

Marwan juga menyarankan agar masyarakat tidak bertindak anarkis di dalam ruang sidang lembaga peradilan termasuk di MK.

"Karena ini bisa dikatagorikan sebagai contemp of court. Semua pihak harus menahan diri supaya kejadian tersebut tidak terjadi lagi," imbuhnya.

Marwan juga meminta kekuatan aparat keamanan harus ditingkatkan dan ditambah. Hal itu agar MK benar-benar steril dan terjaga keamanannya. Menurutnya, aparat kepolisian harus bertindak tegas terhadap prilaku anarkis yang mengancam keadilan di tanah air.

"Saya lihat di tv aparat keamanan cenderung pasif. Ini tidak boleh dibiarkan, karena perilaku anarkis di dalam ruang sidang tidak boleh dibiarkan. Aparat keamanan harus bertindak tegas dan cepat. Karena ini dikemudian hari bisa terulang kembali," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan massa yang diduga dari salah satu satu pendukung calon Gubernur Maluku mengamuk dan berbuat rusuh di ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta.

Saat itu, hakim MK tengah membacakan putusan pada sidang sengketa Pemilukada Provinsi Maluku. Tiba-tiba,  sekitar 30-an orang yang marah karena tidak puas dengan putusan tersebut berteriak-teriak dan maju ke depan sambil membanting meja-kursi di ruang sidang. Tidak berhenti sampai disitu,  massa juga memecahkan kaca dan TV LCD yang berada dalam ruangan tersebut.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved