Kamis, 2 Oktober 2025

Konvensi Demokrat

Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan Dikritik Politisi Demokrat karena Ikut Konvensi

Nurhayati mengatakan kedua menteri tersebut berasal dari kalangan profesional

TRIBUN/DANY PERMANA
Peserta Konvensi Partai Demokrat Dahlan Iskan (kanan) bersiap menjalani sesi wawancara di Wisma Kodel, Jakarta, Kamis (29/8/2013). Selain Dahlan hari ini mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD juga dijadwalkan akan mengikuti sesi wawancara konvensi. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II menjadi peserta Konvensi Demokrat menuai kritik. Apalagi kedua menteri itu yakni Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berasal dari kalangan profesional.

"Ini akan menjadi preseden yang jelek, profesional malah jadi ambisi politik," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Nurhayati mengatakan kedua menteri tersebut berasal dari kalangan profesional. Sehingga jelas berbeda dengan menteri yang berasal dari partai politik.

Menurut Ketua Fraksi Demokrat itu, sikap Dahlan dan Gita Wirjawan menjadi pembelajaran bagi Presiden RI dimasa mendatang. Yakni memilih menteri profesional yang tidak berambisi terjun ke dunia politik.

"Kalau tidak akhirnya meninggalkan presiden," ujarnya.

Nurhayati juga menilai kedua menteri tersebut terkesan tidak profesional. Sebab memilih terjun ke dunia politik melalui konvensi Demokrat.

"Demokrat memberikan peluang tapi harus memilih, saya berpikir apakah mereka memilih profesional apakah politik untuk serius kepada konvensi," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mau menteri terganggu menjalankan tugasnya hanya karena ikut konvensi Capres.

Apalagi menurut Syarief, menjadi Capres memang harus fokus. Namun, Syarief yang juga Menteri Koperasi dan UKM ini enggan menilai apakah dua menteri tersebut harus mundur atau tidak agar dapat fokus melaksanakan konvensi Capres.

"Saya tidak dalam posisi menilai, lihat saja nanti. Yang nilai kan nanti Presiden. Bukan saya yang nilai," ungkap Syarief kepada wartawan, di kompleks kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/9/2013).

"Ini kan kalau mau jadi presiden harus fokus betul. Kira-kira begitu," tambahnya.

Kembali Syarief katakan, adalah domain atau hak presiden nantinya menilai apakah Menteri Dahlan dan Gita mesti mundur, non-aktif atau cuti dari jabatannya untuk ikut konvensi Capres.

"Jadi presiden kan bener-benar luar biasa. Masa calon presiden diarahkan kan enggak lucu. Itu domain pak presiden," jelas Syarief.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved