Rabu, 1 Oktober 2025

Ini Maksud Latgab Tiga Pasukan Elite Kopassus-Denjaka-Denbravo

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan arti penting Komando Latihan Asean Defence Minister's Meeting

Penulis: Eri Komar Sinaga
Eri Komar Sinaga/Tribunnews.com
TINJAU KOMANDO ADMM-Plus - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, meninjau Komando latihan Asean Defence Minister s Meeting (ADMM-Plus) EWG ON CT Counter Terorism Exercise 2013 di Indonesia Peace and Security Centre, Bogor, Jawa Barat, hari ini, Selasa (3/9/2013). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan arti penting Komando Latihan Asean Defence Minister's Meeting (ADMM-Plus) EWG On CTx (Counter Terorism Exercise) 2013 di Indonesia Peace and Security Centre, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Purnomo latihan bersama penanggulangan terorisme itu untuk mempelajari perkembangan ancaman yang berkembang di kawasan global dan menemukan cara atau bentuk untuk mengatasinya.

Dalam kunjungannya, Menteri Purnomo berkesempatan menyaksikan latihan gabungan pasukan khusus dari tiga matra yakni Kopassus, Denjaka, dan Denbravo. Latihan tersebut mengisahkan ketangguhan ketiga pasukan khusus tersebut beroperasi secara bersama-sama dalam menyelamatkan sandera yang ditahan teroris dalam dua gedung secara terpisah.

"Bagaimana cara mempelajari perkembangan ancaman yang berkembang di kawasan maupun global kita bisa menemukan bentuk atau cara mengatasi. Baru kita kerja sama beberapa negara ini untuk membentuk suatu format kerja sama dimana suatu saat apabila ada ancaman yang timbul kita bisa bekerja sama mengatasinya," kata Purnomo didampingi pimpinan pasukan khusus TNI dan perwakilan Amerika Serikat di Bogor, Selasa (3/9/2013).

Dikatakan Purnomo, latihan kali ini merupakan lanjutan dari pertemuan 18 negara di Hanoi pada tahun 2010 lalu. Purnomo pun mengatakan sejak tahun lalu, para negara tersebut telah mempersiapkan dirinya menemukan format untuk mengatasi ancaman baik kawasan ataupun global.

Terkait teknologi yang akan digunakan mengingat latihan tersebut diikuti belasan negara, Purnomo mengatakan itu persoalan belakangan. Bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu menegaskan yang terpenting adalah bagaimana mengenali ancaman dan bagaimana mengatasinya.

"Masalah nanti tekonologi itu situasional, tetapi yang penting bagaimana mengenali ancaman yang timbul dan bagaimana kita membuat format mengatasinya. Setelah itu mengorganisir dari negara-negara sahabat untuk membentuk organsisasi kerja sama yang baik. Kita utamakan tindakan preventif. Represif itu terakhir manakala preventif tidak bisa lagi," tukas Guru Besar Ekonomi Unika Atma Jaya di Jakarta itu.

Latihan tersebut akan diikuti oleh 10 negara ASEAN ditambah 8 negara sahabat yakni  Amerika Serikat, China, India, Korea, Australia, Jepang, Selandia Baru, Rusia. Latihan tersebut akan dilaksanakan pada 9-13 September.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved