Jumat, 3 Oktober 2025

Golkar: Dradjad Wibowo Lebih Baik Beri Masukan Hatta Rajasa

Partai Golkar membantah anjloknya pasar akan memukul Partai Golkar dari sisi pertarungan pemilu 2014.

zoom-inlihat foto Golkar: Dradjad Wibowo Lebih Baik Beri Masukan Hatta Rajasa
tribunnews.com/dany permana

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Golkar membantah anjloknya pasar akan memukul Partai Golkar dari sisi pertarungan pemilu 2014. Demikian disampaikan Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (20/8/2013). "Tidak lah," kata Ace.

Ia mengatakan Golkar merupakan partai yang berbasis pada partisipasi kader. Anggota Komisi VIII DPR itu menegaskan bahwa partai berlambang pohon Beringin tersebut memiliki sumber-sumber keuangan yang berasal dari iuran dan partisipasi kader partai.

"Tidak ada kaitannya antara krisis ekonomi dengan pembiayaan atau keuangan Partai Golkar," katanya.

Ace mengatakan seharusnya Dradjad Wibowo sebagai Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan saran kepada Ketua Umum PAN yang juga Menko Perekonomian Hatta Rajasa agar melakukan langkah-langkah yang tepat dan cepat.

"Itu dilakukan agar Perekonomian Indonesia terhindar dari krisis ekonomi yang bisa merugikan rakyat dari pada mengomentari kekayaan Ketua Umum Partai lain," cetusnya.

Sebelumnya, Ekonom Dradjad Wibowo mengungkap, dari sisi pertarungan pemilu, anjloknya pasar diprediksi memukul Partai Golkar dan Partai Gerindra. Dijelaskan, Bakrie yang sudah sangat kesulitan likuiditas dan utang, akan makin terpuruk.

"Prabowo juga terpukul berat. Meskipun dia masih punya minyak, akan tetapi Kiani dan batubaranya anjlok drastis. Jadi Golkar, Ical Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie red), Gerindra dan Prabowo yang paling kena kalau anjloknya pasar meledak menjadi krisis. Mereka yang bermain minyak dan gas yang paling aman dan bahkan dapat capital gain," ujar Dradjad Wibowo, Selasa (20/8/2013).

Akan tetapi, Dradjad menegaskan kembali, apakah harus rakyat yang kemudian dikorbankan karena persaingan politik dalam situasi makin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat? Contohnya, lanjut Dradjad, daging impor apabila rupiah anjlok terus, maka harga daging tetap mahal.
Bawang, kedele, sekarang jagung, gandum (bahan mie dan kue-kue), susu, hingga komponen motor, handphones dll, Dradjad mengingatkan, semuanya impor.

"Kasihan rakyat karena semua menjadi super mahal," imbuhnya.

Kemudian soal obligasi pemerintah. Karena yield-nya naik terus, artinya obligasi baru dari negara tambah mahal dan APBN makin terbebani.

"Jadi karena hal-hal di atas, mumpung belum meledak menjadi krisis, terpaksa saya ngomong apa adanya. Taruhannya terlalu mahal, dibanding sekedar menjaga etika sebagi mitra koalisi. Dan mudah-mudahan sadar,"
pungkas Dradjad Wibowo yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (DPP PAN) ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved