Ramadan 2013
SBY Sampaikan 3 Pesan Bagi Anak Yatim Piatu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengadakan buka puasa bareng dengan 5.000 anak yatim piatu di JCC
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengadakan buka puasa bareng dengan 5.000 anak yatim piatu di JCC, Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Kepada para anak yatim dan piatu, Presiden menyampaikan tiga pesan yakni rajin belajar, beribadah dan berolahraga serta taat kepada orangtua serta hormat pada guru.
Selain itu, SBY juga meminta agar anak-anak yatim dan piatu yang hadir terus berdoa. "Insya Allah adik-adik nanti akan sukses," kata SBY dijawab "Amin" oleh serempak anak-anak yang hadir.
Dalam acara buka puasa ini Presiden SBY mengingatkan agar-agar anak Indonesia selalu rajin belajar dan berbuat baik bagi kemajuan bangsa dan negara.
"Semoga Allah SWT membimbing dan melindungi serta memberi pertunjuk kepada anak-anak sekalian agar sukses dan punya masa depan yang baik," kata dia.
Acara buka puasa ini digelar oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Acara ini merupakan yang ke-7 kalinya digelar BRI dalam rangka Ramadan 1423 H.
Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali mengatakan 5000 anak yatim yang diundang berasal dari 100 Yayasan Yatim Piatu se-Jabodetabek. “Agar acara dapat berlangsung khusyuk serta tertib, kami juga melibatkan 3 orang pendamping/pembimbing dari masing-masing yayasan,” jelas Ali. Pemilihan yayasan itu pun hasil rekomendasi dari internal BRI dan Yayasan Baitul Maal BRI (YBM BRI).
Selain berbuka puasa bersama, anak yatim dan para undangan disuguhi Tausyiah Ramadhan bertemakan bakti anak kepada orang tua serta kewajiban orang tua kepada anaknya, kemudian dilanjutkan solat terawih berjamaah dan diakhiri dengan sajian music dari grup band Ungu, setelah sebelumnya dihibur oleh Raihan.
Dalam acara tersebut, BRI juga memberikan bantuan corporate social reponsibility (CSR) dalam bidang pendidikan, yakni bantuan renovasi bagi sekolah letaknya yang di daerah-daerah terdepan di Indonesia dengan nilai sebesar Rp 2.4 miliar, yang diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama BRI, Sofyan Basir kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, M. Nuh.
Ada satu hal yang cukup unik di gelaran tahun ini, yakni backdrop panggung yang mengambil konsep desain Menara Masjid Kudus. Keunikan Menara ini terlihat seperti sebuah bangunan candi peninggalan jaman Hindu dahulu, ukiran dan bangunan Menara Kudus menunjukkan tradisi seni dari bangunan Hindu Jawa Majapahit.
“Artinya, toleransi dan keharmonisan hubungan antar umat beragama sebenarnya sudah ada sejak masa lampau. Keindahan Masjid Kudus dengan menaranya mengingatkan kita kembali akan pentingnya menjaga toleransi antarumat beragama," ujar Ali.