Buku Ajar Porno Siswa SD
Anggota DPR: Kemendikbud Harus Perketat Alur Penerbitan Buku
Ia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera memperbaiki proses alur penerbitan buku pelajaran dengan ketat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Surahman Hidayat menyesalkan adanya peredaran buku ajar siswa SD di Bogor yang berisi materi porno. Ia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera memperbaiki proses alur penerbitan buku pelajaran dengan ketat, dan dilakukan proses pengawasan yang ekstra, karena hal tersebut sangat membahayakan siswa.
"Saya sangat menyesalkan kejadian ini, kenapa kasus seperti ini selalu terjadi berulang-ulang. Ini jelas tidak boleh didiamkan, pemerintah dalam hal ini pihak Kemendikbud RI harus segera,karena hal ini sangat membahayakan bagi para siswa," kata Surahman dalam pernyataannya kepada Tribunnews, Kamis(11/7/2013).
Surahman sangat berharap pihak Kemendikbud,beserta BSNP ( Badan Standar Nasional Pendidikan) dan Puskurbuk(Pusat Kurikulum Perbukuan) untuk segera melakukan koordinasi, guna melakukan evaluasi secara cermat, agar segera diketahui dimana letak kesalahan proses, sehingga kasus seperti ini selalu terjadi berulang-ulang dan harus ada sanksi yang tegas atas keteledoran semacam itu.
Untuk diketahui, kasus beredarnya buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk anak SD yang memuat cerita berbau kembali terjadi, baru-baru ini beredar di dua sekolah Bogor, SDN Polisi dan SDN Gunung Gede.
Dalam buku yang ditujukan untuk anak kelas VI SD tersebut ada cerita pendek (cerpen) berjudul 'Anak Gembala dan Induk Serigala' pada halaman 55-60 dari buku terbitan CV Graphia Buana tersebut. Awalnya tak ada yang salah dengan cerpen yang mengandung unsur sastra ini. Pada halaman 55, cerpen ini bercerita tentang seekor induk serigala yang ingin mencari makanan untuk anaknya.
Akan tetapi ketika sampai di halaman 57, kisah sang induk serigala berubah menjadi kisah seorang perempuan yang bekerja sebagai seorang PSK di kota akibat masa lalunya yang kelam. Narasi yang ditampilkan pada halaman 58 hingga 59 semakin memunculkan kisah mengenai masa lalu si perempuan yang pernah diperkosa oleh seorang mandor hingga melahirkan seorang anak.