Thoriq Cs Diperintah Badri Buat Bom untuk Poso
Kelompok teroris Depok yang beranggotakan Muhammad Thoriq Cs, ternyata tergabung dengan kelompok teroris Solo, Badri Hartono Cs.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok teroris Depok yang beranggotakan Muhammad Thoriq Cs, ternyata tergabung dengan kelompok teroris Solo, Badri Hartono Cs.
Itu terungkap dalam kesaksian Ahmad Sofian untuk terdakwa tindak pidana terorisme Arif Hidayat, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (23/5/2013).
Ahmad Sofian yang juga terdakwa tindak pidana terorisme di Pengadilan Negeri Depok menuturkan, sebelum membuat laboratorium pembuatan bom di Bojong Gede, Depok, ia sempat diajak ke Solo oleh Anwar, ke rumah Rudi sekitar Juli 2012.
Di sana, Sofian bertemu Badri. Orang yang akrab dipanggil Fian, dalam persidangan mengaku sempat berada di Solo selama seminggu. Tiga hari di antaranya berada di rumah Rudi Kurnia.
"Di situ saya hanya dua sampai tiga hari. Saya hanya melihat Anwar membuat bom," ucap Fian.
Badri sebagai pemimpin saat pertemuan di Solo sempat berkata kepada Anwar dan Fian, bahwa kelompok Beji untuk membuat bom sebanyak-banyaknya, lalu dikirim ke Poso, Sulawesi Tengah.
"Badri pernah menyampaikan sebagai amir, bahwa kelompok Jakarta ditugaskan mengumpulkan senjata api dan bahan peledak sebanyak mungkin, untuk dikirimkan ke Poso. Bila tidak bisa terkirim, maka senjata api dan bahan peledak tersebut bisa digunakan untuk pos polisi. Yang saya ingat seperti itu," ungkap Sofian.
Setelah itu, Anwar dan Sofian berangkat ke Jakarta. Saat itu Sofian diminta membawa bom sumbu dan senjata api yang dimasukkan dalam tas ke Jakarta.
Kemudian, barang tersebut dititipkan ke Arif Hidayat di Jakarta, tepatnya di rumah Arif di Bojong Gede. Tak lama, bom berpindah tangan karena Thoriq mengambilnya.
Berdasarkan tugas dari Badri, akhirnya kelompok Beji membuat laboratorium pembuatan bom di Bojong Gede. Saat itu, Thoriq memberikan sejumlah uang kepada Arif untuk mencarikan kontrakan, sampai akhirnya dapat di Bojong Gede.
Sofian mendapatkan ilmu membuat bom dari Anwar yang tergabung dalam kelompok Badri cs. Saat itu, Thoriq datang kepadanya untuk berlatih membuat bom, sampai akhirnya Thoriq membuat bom sendiri di rumahnya.
Sofian merupakan anggota teroris kelompok Bojong Gede. Kelompok Depok masih tergabung dengan kelompok Solo di bawah pimpinan Badri Hartono. Terungkapnya kelompok teroris tersebut, diawali penemuan bom di Tambora, Jakarta Barat, tepatnya di rumah Muhammad Thoriq.
Tak lama berselang, bom Beji Depok meledak, dan satu orang tewas, yaitu Anwar, setelah dirawat di Rumah Sakit Polri. Setelah itu, Thoriq pun menyerahkan diri, lalu dilanjutkan dengan teman lainnya.
Setelah itu, ditangkap lah beberapa orang di Bojong Gede, di antaranya Jodi dan Arif Hidayat, sampai akhirnya terungkaplah laboratorium pembuatan bom di Bojong Gede Depok. (*)