Ujian Nasional
Korban Kebakaran Ini Tetap Semangat Ikut UN
Anak kedua dari tiga bersaudara yang sudah yatim piatu sejak lebih dari lima tahun lalu, kini tampaknya sedikit lega.

Mengenai baju dan celana sekolah, Ega mengaku masih akan mengenakan baju seragam pinjaman dari rekannya, Rajiv. Soal alat tulis, pihak sekolah akan memfasilitasinya.
Agak Trauma
Paman Ega, Novel (30) mengatakan, keponakannya mengenakan seragam sekolah pinjaman tetangga. Ega berangkat ke sekolah untuk mengikuti UN, Senin pagi, diantar neneknya, Isnawati (50), dari tempatnya mengungsi di daerah Bukit Duri, persis di seberang sungai, dari rumahnya.
"Dari kemarin, dia sudah mengungsi di rumah saudara di seberang. Tadi diantar neneknya jam 06.00," cetus Novel.
Menurut Novel, kedua orangtua Ega sudah meninggal dunia sekitar lebih lima tahun lalu. Selama ini Ega tinggal bersama Isnawati, dan dirinya beserta istri di RT 15/03, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Novel mengatakan, Ega sudah menyiapkan diri untuk menghadapi UN. Namun, kebakaran yang terjadi, Minggu sekitar pukul 14.00, membuat Ega sedikit trauma. Buku-buku pelajaran yang menjadi panduannya menghadapi UN, ludes tak tersisa.
"Udah kebakar semua. Habis. Ega jadi sedikit trauma. Lebih banyak bengong. Tadi sebelum ujian, saudara-saudaranya sudah bilang ke dia, jangan mikirin yang di rumah, konsentrasi saja ngerjain ujian," urai Novel.
Imbauan saudaranya cukup berhasil. Senin sore, Ega tampak riang dan mengaku bisa menjawab soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia. (*)