Loyalis Anas: Dipegang SBY, Survei Demokrat Justru Anjlok
Dengan data diatas Demokrat melorot ke urutan keempat dengan hanya 4,8 persen
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Tri Dianto mengaku heran dengan survei terbaru yang menempatkan pamor Partai Demokrat justru turun setelah diambil alih oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Setelah diambil alih Majelis Tinggi justru survei Demokrat makin terpuruk," kata Tri ketika dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (26/4/2013).
Survei Indo Barometer yang dipublikasikan kemarin menyebut seandainya Pemilui Legislatif (Pileg) diadakan hari ini maka partai politik yang akan dipilih adalah PDIP (18,8 persen), Golkar (17,5 persen), Gerindra (14,3 persen), Partai Demokrat (4,8 persen), PKB (3,2 persen), NasDem (2,9 persen), PAN ( 2,6 persen). PKS 1,9 persen, Hanura (1,5 persen), PPP (1,1 persen), Tidak memilih (1,0 persen), dan belum memutuskan 30,3 persen.
Dengan data diatas Demokrat melorot ke urutan keempat dengan hanya 4,8 persen. Padahal empat bulan lalu sejumlah survei masih menempatkan Demokrat pada level 9 persen.
Menurut Tri Dianto, niat penyelamatan Demokrat oleh SBY justru tidak membuahkan hasil dengan semakin jatuhnya pamor Demokrat itu.
"Penyelamatan Demokrat oleh Majelis Tinggi saya kira tidak berhasil sebab apa yang selalu diddengung-dengungkan Majelis Tinggi bahwa aksi bersih-bersih Demokrat dengan menggelar KLB dan menggusur Anas bukanlah solusi survei Demokrat tambah baik," kata loyalis Anas Urbaningrum ini.
Dikatakan fakta ini semakin membuktikan bahwa aksi bersih-bersih dengan menggusur beberapa pengurus Demokrat terutama Anas Urbaningrum dari jabatan ketua umum Demokrat hanyalah alasan semata.
"Kalau survei Demokrat terus turun begini maka bisa jadi nanti Majelis Tinggi Demokrat tidak sukses dan diambilalih oleh Majelis Rendah," kata Tri.
Dia khawatir menjelang Pemilu, survei Demokrat malah makin anjlok.
"Saya bukan menakut-nakuti tapi itulah faktanya," kata Tri.