Jumat, 3 Oktober 2025

Oknum TNI Serbu Markas PDIP

Polisi Sebut Ada Anggota TNI Mengaku Brimob, Kadispen TNI AD: Bohong Itu!

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Rukman Ahmad, membantah pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto

Penulis: Wahyu Aji
zoom-inlihat foto Polisi Sebut Ada Anggota TNI Mengaku Brimob, Kadispen TNI AD: Bohong Itu!
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Suasana kantor PDIP di kantor DPP PDIP, Jalan Raya Lenteng Agung Nomor 99 Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2013) malam, pasca-keributan sejumlah oknum Zicon 13 Srengseng Sawah dengan pengamanan dalam kantor PDIP. (Tribunnews.com/Abdul Qodir)

TRIBUNNEWS.COM – Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Rukman Ahmad, membantah pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, perihal oknum TNI dari kesatuan Yon Zikon 13 Srengseng Sawah, Jagakarsa, yang terlibat keributan di kantor DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Menurut Rikwanto, saat melakukan pemukulan di pos penjagaan DPP PDI Perjuangan, mereka mengaku sebagai anggota Brimob.

"Nggak. Dia tidak bilang. Itu informasi salah. Dia bilang saya aparat. Karena anggota begitu diprovokasi masyarakat. Waktu kejadian senggolan, karena masyarakat ribut dia ngaku aparat. Ada warga yang memprovokosi, di sini tidak ada aparat. Di sini sama smua. Padahal itu bukan kesombongan, jangan berlanjut, karena itu hanya masalah biasa," kata Rukman saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (21/4/2013).

Lebih lanjut jenderal bintang satu itu juga mengatakan bahwa pemicu keributan itu berawal dari anggotanya yang sedang mengisi bensin dan ribut dengan warga."Sekali lagi itu bukan penyerangan. Hanya ada kesalahan pahaman," katanya.

Menurut Rukman, Komandan Kesatuan Yon Zikon Srengseng Sawah, Jagakarsa, sendiri sudah meminta maaf perihal keributan tersebut melalui media masa. "Danyon nya sudah sampaikan maaf tadi malam," ujarnya.

Sebelumnya Polda Metro Jaya merilis kronologi keributan yang terjadi di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung Jakarta Selatan, oleh beberapa oknum TNI dengan warga.

"Saat mereka masuk dan memukul di pos penjagaan mereka berteriak dengan kata-kata ‘saya anggota Brimob’ dan setelah yang bersangkutan tertangkap dan diinterogasi barulah mengaku bahwa (mereka) adalah anggota TNI," kata Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Minggu (21/4/2013).

Saat kejadian tersebut, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sedang berada di kantor tersebut. Dua orang pelaku, Praka TNI Juawadi dan Prada Rahmad (versi PDI Perjuangan Pratu Junaedi dan Pratu Rachmad), diamankan oleh ajudan Megawati, Kapten TNI Suwadi. "Dua orang itu kemudian diamankan ke dalam kantor DPP PDI Perjuangan," katanya.

Rikwanto mengatakan, ada 15 orang anggota TNI dari kesatuan Yon Zikon 13 Srengseng Sawah, Jagakarsa, yang melakukan pemukulan di pos yang ada di DPP PDI Perjuangan. Hal ini menyebabkan tiga orang mengalami luka-luka.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved