Jumat, 3 Oktober 2025

Kasus Hambalang

Yulianis Mengaku Pernah Menerima Teror dari Nazaruddin

Mantan Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, Yulianis mengaku pernah menerima teror dari Nazaruddin

zoom-inlihat foto Yulianis Mengaku Pernah Menerima Teror dari Nazaruddin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Yulianis (kanan), mantan Wakil Direktur Keuangan PT.Permai Group yang dimiliki M.Nazaruddin dan staf keuangan, Oktarina Furi, bersaksi pada persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, dengan terdakwa Manajer Marketing PT.Duta Graha Indah, M.El Idris, Rabu (10/8/2011). Yulianis diduga mengetahui aliran suap dalam pembangunan wisma atlet SEA Games 26 di Palembang. (tribunnews/herudin)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, Yulianis mengaku pernah menerima teror dari mantan bendahara umum Partai Demokrat, M Nazaruddin. Teror-teror tersebut diterimanya usai Yulianis ditugaskan menyiapkan uang untuk Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono dan Menpora Andi Mallarangeng masing-masing sebesar 200 ribu US Dolar.

"Teror pak Nazar ada, yang saya dijadikan tersangka di Bareskrim banyaklah ada salah satu teman saya melaporkan ke Bareskrim. Melalui telepon juga," kata Yulianis saat wawancara eksklusif RCTI yang dibawakan presenter Michael Tjandra, Sabtu(23/3/2013).

Yulianis mengatakan bahwa saat diperintahkan untuk mencatat siapa-siapa saja penerima dana sesuai perintah Nazaruddin dirinya yakin tidak ada yang salah. Ia pun mengaku memiliki rekapan tersebut.

"Yang menjadi pegangan saya pencatatan nama-nama orang yang akan diberi oleh pak Nazar, saya punya rekap sendiri nama-nama yang diberi pak Nazar," ujarnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Yulianis di situs microblog Kompasiana menceritakan percakapannya dengan Nazaruddin soal rencana pemberian uang berjumlah $200.000 untuk Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

Menurut Yulianis di Kompasiana, dirinya yakin memiliki catatan bahwa Ibas pernah menerima uang sebesar $200.000.

"Tapi wartawan mengartikan saya yakin uang itu sampai ke Mas Ibas $200.000.Pak Nazaruddin dalam pelariannya sempat memberi pernyataan ke wartawan kalau Mas Ibas mendapat aliran dana dari dia. Dan saya saat persidangan Wisma Atlet tahun lalu sudah memberi kesaksian di depan hakim mengenai aliran dana ini. Saya hanya menguatkan perkataan dari Pak Nazaruddin. Sampai atau tidak uang tersebut bukan, kepada saya wartawan bertanya, karena uang $200.000 tersebut saya memberikan langsung ke Pak Nazaruddin saat menjelang kongres Demokrat di Bandung," kata Yulianis.

Nama Ibas kata Yulianis diketahuinya dari Nazaruddin

"Saya dapatnya dari beliau(Nazaruddin), saya sempat kaget saat Pak Nazaruddin memberitahu nama Ibas, saya bertanya kepada beliau," katanya.

Berikut ini percakapan antara Yulianis dan Nazaruddin saat berencana memberikan sejumlah uang kepada Ibas yang kata Yulianis bukan terkait Hambalang. Karena di Permai Group tidak mengurus Hambalang.

Nazaruddin: Yuli siapkan uang $100.000 dalam 2 amplop cokelat
Yulianis  : Iya Pak. (Dan saya pun menyiapkan amplop tersebut)
Yulianis  : Ini Pak, buat siapa?
Nazaruddin: Ibas
Yulianis  : Ibas.. Anaknya Pak SBY, Pak?
Nazaruddin: Ya iyalah.. Siapa lagi?

"Wajah saya saat itu mungkin terlihat sangat kaget, Pak Nazaruddin terlihat senang saya terkaget- kaget, karena saya ini orangnya tidak gampang kaget. Masih terbayang di benak saya senyum Pak Nazaruddin yang sumringah saat menyebut nama Ibas sampai saat ini," kata Yulianis.

Percakapan tersebut diposting pada Rabu 20 Maret 2013 pukul 14.41 WIB, Yulianis memosting tulisan berjudul "Ibas dan Kontroversi $200.000." Sebagai tagline blognya, Yulianis yang kini berstatus saksi dalam kasus dugaan korupsi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menulis, "ALLAH SWT TIDAK PERNAH TIDUR".

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved