Jumat, 3 Oktober 2025

Penembakan di Papua

Polri Sudah Kantongi Kelompok Sipil Bersenjata di Puncak Jaya

Kepolisian sebetulnya sudah mengantongi identitas kelompok-kelompok separatis di Puncak Jaya, Papua.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi

Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepolisian sebetulnya sudah mengantongi identitas kelompok-kelompok separatis di Puncak Jaya, Papua. Namun, kepolisian belum mau menyebutkan kelompok mana yang betanggung jawab dalam penembakan tersebut.

Selain itu, kepolisian pun belum bisa menduga-duga motif dari penyerangan yang menewaskan delapan orang anggota TNI dan empat warga sipil tersebut.

"Dalam hal ini kami masih melakukan pendataan, kalau pun identifikasi terhadap kelompok-kelompok tertentu yang ada di wilayah tersebut kita sudah miliki, tetapi kita terus melakukan penyelidikan intensif untuk memastikan apakah identifikasi yang ada pada kita sesuai dengan data-data yang kita miliki mengarah ke kelompok yang bersangkutan," ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/2/2013).

Namun kepolisian masih saat ini menganggap bahwa penyerangan tersebut merupakan tindak kriminal murni. Sehingga tentu saja menjadi bagian Polri yang harus mengungkap kasus tersebut sampai tuntas.

"Kita yang melaksanakan tugas pengungkapan, namun tugas yang dilakukan selama ini di wilayah tersebut di-backup seluruhnya oleh TNI, jadi tetap Polri yang melakukan upaya pengungkapan sedangkan backup kekuatan dari TNI," ungkapnya.

.Agus menjelaskan bahwa di Papua memang ada beberapa kelompok sipil bersanjata dan sering mengganggu keamanan dan ketertiban. Untuk itu, kepolisian tidak bisa asal menuduh kelompok mana yang harus bertanggung jawab.

"Makanya kita masih terus melakukan identifikasi intensif karena di setiap daerah belum tentu sama sesuai denga wilayah geografis dan karakteristik wilayahnya. Sehingga perlu pengamatan lebih detail," terangnya..

Kelompok Gerakan Sipil Bersenjata Papua melakukan penghadangan terhadap pasukan TNI dan juga melakukan penembakan terhadap Pos TNI di wilayah Puncak Jaya, Kamis (21/2/2013) pagi Akibatkan 8 personil TNI gugur.

Kejadian pertama terjadi sekitar pukul 09.30 WIT, Gerakan Sipil Bersenjata Papua melakukan penembakan Pos TNI di Pos Tinggi Nambut, Puncak Jaya yang mengakibatkan dua korban yaitu Lettu Inf Reza Komandan Pos Tinggi Nambut mengalami luka tembak pada lengan sebelah kiri dan Pratu Wahyu Prabowo anggota Pos Yonif 753 Tinggi Nambut, Nabire terkena tembakan di dada hingga gugur.

Kemudian serangan kedua terjadi sekitar pukul 10.30 WIT, Gerakan Sipil Bersenjata Papua melakukan penghadangan terhadap anggota TNI yang sedang dalam perjalanan menuju Bandara Sinak, akibatnya tujuh anggota TNI gugur. Ketujuh anggota TNI tersebut adalah Sertu Udin, Sertu Frans.  Keduanya adalah anggota Koramil Sinak Kodim 1714 Puncak Jaya. 

Sementara itu, lima anggota TNI yang lainnya adalah Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharja, Pratu Mustofa, Praka Wempi, anggota Batalyon Infanteri 753 Arga Viratama, Nabire yang ditugaskan di Koramil Sinak, Puncak Jaya.
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved