Endriartono Tak Persoalkan Kepindahan Hary Tanoe ke Hanura

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarnya Hary Tanoesoedibjo dari Partai NasDem menjadi goncangan tersendiri bagi partai yang kini diawaki Surya Paloh.

Untuk memantapkan 2014, Partai NasDem saat ini mulai merekatkan konsolidasi dan meminta bagi orang-orang yang merasa tidak sejalan duduk di Partai peserta Pemilu 2014 ini untuk segera meninggalkan partai.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto menganggap bergabungnya Hary Tanoe ke Partai Hanura bila Bos MNC tersebut bisa lebih berkiprah dan merasa ada suatu kesamaan antara dirinya dengan Hanura.

Partai NasDem tidak mempermasalahkan hal tersebut walaupun Hary Tanoe keluar dengan membawa gerbong orang-orangnya dan duduk di Hanura.

"Iya (dia bawa gerbong), karena banyak juga yang masuk bawa gerbong, termasuk saya juga masuk bawa gerbong. Jadi itu hal biasa, tidak usah kita terlalu merisaukannya tinggal bagaimana dengan realita yang ada dan kita mencoba untuk membangun soliditas, sehingga sebelum 2014 lebih baik dari sekarang-sekarang," kata Endriartono di UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis (21/2/2013).

Ia pun meminta, bagi orang-orang yang saat ini masih bergabung di NasDem, tetapi tidak merasa sejalan sebaiknya segera mundur agar tindak mengganggu kerja partai mendekati 2014.

"Bagi mereka yang merasa tidak sejalan dengan partai untuk segera keluar, dibanding nanti menjelang, mendekati perang sesungguhnya. Jadi sekarang lebih baik, sehingga kita tahu orang-orang di dalam merupakan orang-orang yang memang punya loyalitas denga partai,"katanya.

Saat ini, NasDem pun sudah memposisi seseorang menggantikan Hary Tanoe sebagai Ketua Dewan Pakar Partai NasDem.

Pihaknya saat ini sudah merapatkan barisan menyongsong 2014 dengan melakukan reorganisasi dengan menambah jumlah pengurus partai untuk memantapkan visi dan misi partai tersebut.

"Sekarang mulai kerja, target pertama bagaimana bangun soliditas," ujarnya.

Kini pun, partai baru tersebut mulai merekrut calon legislatif yang dianggap memiliki latar belakang yang baik.

"Kita mulai lakukan Pemilihan calon legislatif yang kita cari bukan yang populer tadi, tapi yang diinginkan rekam jejaknya cukup bagus, itu tugas kita," ucapnya.