Hary Tanoe: Chief Saya Ingin Berjuang dengan Partai Hanura

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Hanura Syarifuddin Sudding mengungkapkan, bergabungnya Hary Tanoesoedibjo, pengusaha media ke Partai Hanura tidak disangka dan membuat kaget kader dan pengurus DPP termasuk Ketua Umum Wiranto.

"Setelah tahun baru 2012, usai mundur dari Partai Nasdem, saya diajak bertemu. Saat bertemu, dia bilang ke saya, 'Chief saya ingin bersama-sama berjuang dengan Partai Hanura'. Lalu, saya sampaikan ke ketua umum. Pak Wiranto surprise mendengarnya," kata Sudding kepada wartawan sebelum mengikuti diskusi di Gedung DPR, Rabu (20/2/2013).

Sudding mengatakan, dirinya mengenal Hary sejak lama, semasa masih menjadi pengacara, panggilan 'chief' sudah biasa mereka lakukan. Komunikasi dengan Hary, lanjut Sudding, kemudian semakin intens saat dirinya menjadi anggota DPR.

"Sudah sering ketemu dan setelah di DPR kami sering, katakanlah diskusi masalah-masalah kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar anggota Komisi III DPR-RI itu.

"Ketika Beliau gabung ke Nasdem, saya ingat bilang, Insya Allah kita akan berada dalam satu wadah berjuang bersama-sama untuk kepentingan bangsa dan perbaikan negara. Itu di 2010. Dan ternyata sekarang kesampaian," kata Sudding.

Sebelum menyatakan mundur dari Partai Nasdem, kata Sudding, dirinya pernah diajak bertemu oleh Hary. Dalam pertemuan itu, lanjut dia, Hary menceritakan soal dinamika yang terjadi Partai Nasdem. Ketika itu, kata Sudding, dirinya sebagai kawan lama mengatakan kepada Hary bahwa perbedaan dalam satu partai merupakan hal yang biasa.

"Saya bilang di partai banyak tokoh dan beragam kepentingan. Kemudian, saya katakan bahwa di Partai Hanura hanya ada satu (panutan) yang kami anggap sebagai orangtua kami dan perekat yang buat kami tetap solid. Saya juga bilang partai kami tidak pernah terjadi friksi," ujar Sudding menceritakan kembali pembicaraan dirinya dengan Hary.

Dan kisah keduanya berada dalam wadah partai yang sama benar-benar terjadi seminggu sebelum Tahun Baru 2013, dimana HT menghubungi dirinya di tengah panasnya konflik internal Partai Nasdem.

"Dia minta ketemu dan menyatakan ingin mundur dari Nasdem. Dan dia bilang 'saya ingin bersama Chief berjuang di Hanura'. Saya kaget. Saya sampaikan hal itu ke Pak Wiranto, dan Pak Wiranto juga surprise dan gembira," jelas Sudding.

Setelah akhirnya HT mundur dari Nasdem, Sudding sempat dimintai saran apakah sebaiknya langsung mengumumkan gabung ke Hanura. Namun Sudding menyarankan agar HT memberi jeda waktu.

Di tengah jeda waktu itu, ternyata banyak gerbong HT di Nasdem yang ikut mundur dan mendorong agar segera dibentuk Ormas Persatuan Indonesia. Selain itu, banyak juga partai politik yang ingin merekrut HT. Hal ini membuat deklarasi gabungnya HT ke Hanura turut mundur.

Untuk memastikan bergabungnya HT ke Hanura, akhirnya Sudding berinisiatif mempertemukannya dengan Wiranto, Ketua Umum Hanura. Pertemuan pertama pada 20 Januari 2013, dimana keduanya saling share visi dan misi.

Namun, tidak langsung deal.  HT kembali meminta waktu bertemu dengan Wiranto dan dibuatlah jadwal pada 10 Februari 2013.

"Setelah pertemuan kedua itulah fix persatuan itu," ucap Sudding.

"Pak Wiranto pada awalnya sebenarnya tak terlalu yakin dengan niat Pak Hary Tanoe masuk. Tapi saya yakinkan Pak Wiranto bahwa Pak Hary sangat paham dan tahu soal Hanura," katanya.