Hary Tanoe Gabung Hanura
Hary Tanoe: Belum Tepat Bicarakan Pilpres
Saat bertandang ke kantor DPP Hanura, di Jalan Tanjung Karang, No 7, Jakarta Pusat

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Saat bertandang ke kantor DPP Hanura, di Jalan Tanjung Karang, No 7, Jakarta Pusat, Hary disambut Wiranto dan ribuan kader partainya. Gedung DPP Partai Hanura yang baru ini memang tidak besar.
Hanura sebelumnya menempati kantor di Jalan Diponegoro. Kemarin, Hary didaulat menjadi ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura. Gedung berlantai lima, masing-masing lantai tidak terlalu luas.
Sehingga tidak cukup untuk menampung jumlah kader partai yang banyak, tamu serta pewarta media yang hadir. Alhasil panitia pun menyediakan tenda dan kursi di luar gedung untuk menikmati acara penyambutan Harry.
"Marilah kita ulangi syukur kita kepada Allah, atas apa yang sudah diberikan kepada kita," kata Wiranto, tokoh militer yang santer disebut memiliki rivalitas dengan Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto, sesaat setelah Soeharto lengser tahun 1998.
Setelah pecah kongsi dengan Surya Paloh, dan meninggalkan jabatan Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem, bulan lalu, Hary memilih bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat.
Bos MNC Group tersebut diplot menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura, sebuah jabatan prestisius. Jabatan ini mirip dan selevel dengan Susilo Bambang Yudhoyono di Partai Demokrat, atau Akbar Tandjung di Partai Golkar, Taufik Kiemas di PDIP atau Ustadz Hilmi Aminuddin di PKS.
Hadir dalam pelantikan ini, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, dan penggagas ormas Persatuan Indonesia (Perindo) untuk Perubahan Ahmad Rofiq (mantan Sekjen Nasdem). Wiranto mengatakan, keputusan untuk menunjuk Hary sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura ini sudah disepakati melalui rapat badan pengurus harian partai.
"Kami bicarakan dalam rapat dan memang mengerucut posisi ketua dewan pertimbangan partai disetujui secara aklamasi dewan pengurus harian," kata Wiranto.
Wiranto menyambut baik bergabungnya Hary ke Hanura. Menurut Wiranto, kehadiran bos MNC Group tersebut merupakan darah segar bagi partainya. "Kami yakin kehadiran Hary Tanoe merupakan darah segar yang akan membakar semangat adrenalin perjuangan Partai Hanura," kata Wiranto dalam acara pelantikan Hary Tanoe sebagai anggota sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan partai.
Sebelumnya, Hary sempat bergabung ke Partai Nasdem. Ia menjadi Ketua Dewan Pakar pada partai yang didirikan Surya Paloh itu. Namun, karena berseberangan dengan Surya Paloh, Hary pun memutuskan keluar dari partai Nasdem bersama dengan tiga pengurus inti lainnya. Hary kemudian membentuk perkumpulan yang disebut Persatuan Indonesia (Perindo).
Perindo berisikan anggota ks Partai Nasem yang memutuskan keluar karena tidak sejalan dengan arus kebiajakan Surya Paloh, yang baru-baru ini diangkat menjadi Ketua Umum Nasdem. Bergabungnya Hary ke Partai Hanura ini juga akan diikuti ribuan pemuda yang akan secara sukarela membuat kartu tanda anggota di kantor DPP Hanura. Tidak hanya Hary yang akan bergabung dengan Partai Hanura, tetapi juga para mantan pengurus Nasdem lainnya.
Salah satunya adalah mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Ahmad Rofiq. Wiranto juga mengatakan, Partai Hanura bersama Hary Tanoe akan fokus mewujudkan visi dan misi partai. Dia juga sangat bersyukur Hanura menjadi partai politik yang lolos verifikasi nasional. "Hanura telah memiliki payung untuk melanjutkan perjuangan yang belum tercapai.
Wiranto berharap partainya dapat bergerak lebih cepat dengan bergabungnya Hary. "Partai Hanura menerima dengan hati dan tangan yang terbuka. Kami kedatangan pak Hary, akan membawa fresh blood, darah segar, untuk membakar smangat perjuangan partai ini," ujarnya.
Hanura merupakan salah satu partai yang ikut dalam Pemilu 2014 mendatang. Dalam menyambut Pemilu itu, ada dua faktor yang harus ditelaah kembali. Sejauh ini, Wiranto menilai berdasarkan pertimbangan partainya, Hary Tanoe begitu dapat disapa, memiliki integritas yang memadai sebagai anak muda yang memiliki visi perubahan.
"Dua hal, perubahan yang masif yang juga didukung masyarakat luas, serta dukungan pemimpin yang punya integritas, jujur, tulus, empati dan yang selalu menggunakan hati nurani," ujarnya.