Ulil Minta Demokrat Pulihkan Anas Jika Tak Terbukti Korupsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat harus berbesar hati memulihkan reputasi Ketua Umum Anas Urbaningrum jika kemudian hari tak terbukti tersangkut dugaan korupsi pembangunan pusat olahraga nasional di Bukit Hambalang, Bogor.

Demikian disampaikan Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Dewan Pimpinan Pusat Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, bersama kaum muda Demokrat, saat jumpa pers di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2013).

"Kalau nanti belakangan Mas Anas terbukti bebas dari dugaan korupsi, maka partai wajib memulihkan reputasi beliau," ujar Ulil yang satu sisi juga mendukung langkah Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono mengambilalih otoritas Anas sementara waktu ini.

Menurut Ulil, perlunya menonaktifkan Anas sesuai dengan butir enam dan tujuh dari delapan butir penyelamatan partai. Karena dalam butir itu, Majelis Tinggi meminta Anas harus berkonsentrasi mengurus masalah dugaan korupsi.

Sampai saat ini, Komisi Pemberantasan Korupsi lewat Wakil Ketua Zulkarnain akan melakukan gelar perkara terkait kasus Hambalang yang dikabarkan melibatkan Anas, namun hal itu justru tak kunjung terlaksana hingga, Jumat petang.

"Perlu disampaikan hari ini paling tidak sampai 17.58 WIB, saya sudah konfirmasi tidak ada gelar perkara terkait Hambalang," kata Juru Bicara KPK Johan Budi Sapto Prabowo kepada wartawan di kantor KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat sore.

Menurut Johan, gelar perkara kasus Hambalang direncakan dilakukan pimpinan dan penyidik pekan depan. Kendati demikian, Johan menegaskan jika saat ini lima orang pimpinan KPK sudah berada di kantornya.

Klik: