Konflik Partai Nasdem
Pengurus Partai NasDem Singapura Ikut Mundur
Para pengurus Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengajukan pengunduran diri dari partai ke kantor Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pengurus Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengajukan pengunduran diri dari partai ke kantor Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (24/1/2013) petang. Padahal, di tempat yang sama baru saja sang ketua umum Rio Patrice Capella mengumumkan politisi Partai Golkar Enggartiasto Lukita, OC Kaligis, dan 43 aktivis '98, telah bergabung ke partainya.
Keluarnya para pengurus itu disampaikan dengan penyerahan surat pengunduran diri dari Monique Nata Husada selaku Bendahara DPD Partai NasDem Singapura ke DPP Partai NasDem.
Dominique mengatakan, para pengurus NasDem di Singapura ingin mundur karena sudah tidak sesuainya visi misi dan manifesto dari Partai NasDem.
"Itu yang menjadi kekecewaan kami, sehingga kami berpikir tidak lagi sesuai dengan apa yang kami dapatkan selama ini ketika pertama kali kami berkomitmen kepada Partai nasdem. Kami commit waktu di sana walaupun kami enggak boleh berpartai, kami sama-sama, karena kami tahu NasDem itu punya visi," kata Dominique.
Menurutnya, pengunduran diri ini juga dikarenakan tidak sesuainya kondisi partai saat ini dengan apa yang disampaikan atau disosialisasikan pengurus pusat pada awal dirinya bergabung.
"(Waktu itu disosialisasikan) bahwa kami mau meningkatkan ekonomi, mau membuat demokrasi, tapi juga tidak terkungkung oleh politik-politik," jelasnya.
Menurut Monique, pengurus pusat Partai NasDem saat ini kurang memberikan ruang bagi kader muda. Justru, saat ini cenderung para cara berpolitik lama.
"Ketidaksesuaiannya adalah tidak ada rotasi. Dari sistem kepengurusan yang ada saat ini, itu menurut saya kurang adanya bahwa saat ini tokoh-tokoh muda yang militan di NasDem, mereka sama saja kembali kepolitik lama, tidak ada lagi melihat mereka punya apanya," tandasnya.
Dominique mengakui pengunduran diri para pengurus NasDem Singapura ini sebagai imbas pengunduran diri dari Harry Tanoesoedibdjo.
"Harry Tanoe memang satu sosok yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan kami. Makanya kami hadir di konferensi persnya. Bagi kami, apa yang beliau sampaikan itu sungguh-sungguh satu pendapat yang tulus, bahwa beliau justru tidak ada keinginannya, ambisi, menjadi ketua umum," ucapnya.