Wacana Pemindahan Ibukota
Komisi II Menilai Pemindahan Ibukota Tidak Mudah
Ketua Komisi II Agun Gunanjar mengatakanpemindahan ibukota negara dari Jakarta perlu dilakukan pengkajian yang mendalam.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Ketua Komisi II Agun Gunanjar mengatakanpemindahan ibukota negara dari Jakarta perlu dilakukan pengkajian yang mendalam.
"Memindahkan ibukota mungkin aternatif dari kajian yg dilakukan. Dari Komisi II sesungguhnya Jakarta sebagai ibukota negara lebih fungsional menjalankan tupoksinya apabila ada ketegasan atas kota itu," kata Agun di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/1/2013).
Menurut Agun, ibukota harus dibedakan sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi. Agun mengaku terdapat sejumlah hambatan dalam pemindahan ibukota seperti pengaturan pusat pemerintahan.
"Kalau kita memindahkan ibukota negara keprovinsi lain, bagaimana memindahkan aparaturnya. Bagaimana dengan lapagan pendidikan. Jadi bagaimana dengan perumahan . Sudah sampai sejauh mana inftrastruktur. Jadi tidak semudah itu memindahkan ibukota negara," ujarnya.
Menurut Politisi Golkar, lebih mudah bila memindahkan fungsi bisnis dan perdagangan. "Jadi kalau mau mempertahankan Jakarta sebagai ibukota negara. Jadi pindahkan komoditas apapun semua geser," ujarnya.
Sementara Anggota Komisi II Nurul Arifin mengapresiasi usulan tersebut. Menurut Nurul, usul tersebut bisa diterima akal sehat.
"Kalau saya menginginkan ibu kota Indonesia ini seperti Canberra. Kalau saya lebih melihat ketersediaan lahan, tidak rawan gempa, itulah salah satunya," ujarnya.