Jumat, 3 Oktober 2025

Hari Ibu 2012

Bahaya HIV/AIDS Masih Membayangi Hari Ibu

Wakil Ketua Komisi IX Nova Riyanti Yusuf menilai Hari Ibu 22 Desember menjadi hari yang penting untuk selalu mengenang jasa ibu

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Bahaya HIV/AIDS Masih Membayangi Hari Ibu
AFP/ASIT KUMAR
Wanita India berjalan melewati patung panjang 100 kaki pasir pita merah AIDS sebagai bagian dari kampanye kesadaran pada malam Hari AIDS Dunia di Chandrabhaga laut pantai di Konark. Jum at (30/11/2012) Lembaga UNAIDS mengatakan sekitar 2,5 juta orang India yang hidup dengan HIV, banyak dari mereka dikucilkan oleh komunitas mereka. (AFP PHOTO/STR/Asit Kumar)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX Nova Riyanti Yusuf menilai Hari Ibu 22 Desember menjadi hari yang penting untuk selalu mengenang jasa ibu bagi keluarga.

"Saya pribadi belum menjadi ibu dan sering membayangkan betapa banyaknya porsi kehidupan pribadi seorang ibu yang harus dilepaskan demi untuk merawat anak dan suami," kata wanita yang akrab dipanggil Noriyu ini kepada Tribunnews.com, Sabtu (22/12/2012).

Lebih hebat lagi, kata Noriyu, perempuan di masa kini mampu multi-tasking antara karir dan rumah tangga. Apalagi, lanjutnya, jika tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga dan bukan serta merta kebutuhan eksistensialisme semata.

"Menanggalkan ego, menyingsingkan lengan baju, untuk membantu suami tanpa meremehkan suami. Ini bukan sesuatu yang mudah," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Politisi Demokrat itu, setiap perempuan harus memperingati hari ini dengan penuh rasa bangga dan suka cita.

Noriyu mengungkapkan hari ibu juga harus selalu menjadi hari yang mengingatkan setiap ibu dan calon ibu, bahwa masa depan generasi penerus bangsa menjadi tanggungjawab utama.

"Nurturing melalui rumah dengan pola asuh yang baik, memberikan asupan gizi yang baik, keseimbangan psikologi anak, adalah seni membesarkan anak yang membutuhkan porsi perhatian luar biasa," tuturnya.

Ia pun mengingatkan kepada suami bahwa angka penularan HIV/AIDS kepada ibu dan anak juga tidak luput akibat perilaku seks risiko tinggi lelaku di luar rumah.

"Transmisi ini merugikan istri dan anak. Kesadaran untuk berhati-hati dan mempertahankan nilai-nilai luhur harus terus dipupuk dalam rumah tangga," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved