Kamis, 2 Oktober 2025

Teror di Poso

Santoso Berada Dibalik Penyerangan Patroli Brimob di Poso

Sejumlah aksi teror di Poso selalu dikaitkan dengan DPO teroris Santoso yang juga menjadi aktor utama dibalik penembakan anggota Polri

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Santoso Berada Dibalik Penyerangan Patroli Brimob di Poso
Kompas.com
Penggerebekan teroris dilakukan Tim Densus 88 di Desa Kayamaya, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (3/11/2012). Sempat terjadi baku tembak yang menewaskan satu terduga teroris.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah aksi teror di Poso selalu dikaitkan dengan DPO teroris Santoso yang juga menjadi aktor utama dibalik penembakan anggota Polri di depan ATM BCA Palu beberapa tahun lalu.

Begitu pun dengan aksi teror yang belakangan ini muncul di Poso seperti pembunuhan dua anggota Polisi yang melakukan pengintaiaan di Gunung Biru, serta sejumlah aksi peletakan bom di pos polisi dan rumah kepala dinas PU Poso beberapa waktu lalu,

Santoso diduga kuat merupakan orang yang aktif melakukan perekrutan sejumlah orang dari luar wilayah Poso untuk melakukan pelatihan militer di Poso. Setelah meninggalnya pentolan-pentolan teroris kelompok Nurdin M Top cs, Santoso dianggap orang yang paling berbahaya saat ini.

Pelatihan teror yang belakangan ini Muncul di Gunung Biru, Tamanjeka, Poso dan Pegunungan Koronjobu, Tambarana, Poso Pesisir Utara diduga kuat dipimpin Santoso. Status di Poso pun ditingkatkan dimana pasukan brimob Kelapa Dua Depok diberangkatkan setelah peristiwa tewasnya dua polisi di Tamanjeka.

Patroli rutin pun dilakukan untuk melokalisi pergerakan kelompok teroris tersebut. Hal itulah yang dilakukan satu regu anggota Brimob yang terlibat baku tembak dengan kelompok teroris pagi tadi sekitar pukul 10.00 WITA.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar tidak membantah bahwa kelompok yang menembak anggota Brimob yang sedang berpatroli merupakan kelompok Santoso. Kelompok ini pun juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kasus terbunuhnya duang anggota Polisi di Taman Jeka termasuk sejumlah aksi peledakan bom rakitan di Poso.

“Dugaan kuat mereka masih dibawah Santoso,” ucap Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2012).

Boy pun menjelaskan bahwa para pelaku sebagian merupakan orang-orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polisi selama ini yang telibat sejumlah aksi teror.

Dengan tingginya intensitas patroli di Poso, kelompok teroris Poso harus berpindah-pindah dalam melakukan pelatihan militer untuk aksi teror.

“Yang jelas dugaan kita mereka yang diindikasikan selama ini melakukan teror di Poso, termasuk DPO dan melakukan latihan teror dengan cara mobile. Ini yang menyulitkan karena lokasinya bukit dan pegunungan, dataran tinggi,” ungkap Boy.

Klik:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved