Korupsi Di Kementerian ESDM
Buru Proyek SHS, Anang Catut Nama Kosasih
Proyek pengadaan dan pemasangan solar home system di Direktorat Jenderal Listrik dan Pembaruan Energi, Kementerian ESDM, bukan saja diburu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek pengadaan dan pemasangan solar home system di Direktorat Jenderal Listrik dan Pembaruan Energi, Kementerian ESDM, bukan saja diburu produsen shs, pemilik perusahaan, tapi juga orang yang tak memiliki perusahaan alias pencari informasi untuk pemodal .
Itulah yang diutarakan Anang Suatmaji satu dari enam orang saat bersaksi untuk terdakwa korupsi proyek shs yakni bekas Dirjen LPE Jacob Purwono dan Kasubdit Usaha Energi Baru dan Terbarukan Kosasih Abbas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2012).
"Saya ini nakal dan mencatut nama orang seperti menyebut Pak Kosasih. Supaya saya bisa diterima PT LEN. Artinya waktu pertama saya dicuekkin. Saya ngomong saja kalau saya sudah ketemu Pak Kosasih," ujar Anang blak-blakan di muka persidangan.
Mulanya, Anang mencari informasi produsen shs. Dari obrolan teman-teman, diketahui pabrikan itu bernama PT LEN Industri. Pada akhir 2006, Anang mendatangi PT LEN dan diterima mantan Kepala Unit Bisnis dan General Manager, Nani Wardani. Karena tak jelas statusnya, Nani mencueki Anang.
Sikap cuek Nani tak ditanggapi serius Anang. Kemudian pada 2007, ia kembali mencari informasi proyek shs di ESDM pada Ditjen LPE. Orang seperti Anang yang memburu proyek shs ini banyak ke lantai tiga, ruangan Kosasih berada. Kosasih lah orang yang paling dicari karena memegang proyek ini.
"Saya tanya di satpam lantai bawah, ada pengumuman soal shs bagaimana mau ke Pak Kosasih. Setelah bertemu, Pak Kosasih menjawab diplomatis saja, nanti saja tunggu pengumuman. Waktu itu tamu seperti saya banyak," cerita Anang menyoal pertemuan pertama dengan Kosasih.
Anang juga mengakui dalam daftar tamu di Ditjen LPE mencantumkan diri sebagai perwakilan PT Len, agar cepat direspon Kosasih. Kedatangannya waktu itu, adalah sebagai informan yang mencari tahu tender proyek shs. Ketika sudah dapat, tinggal dicari pemodal dan perusahaan yang mau proyek tersebut.
Setelah mendatangi Kosasih, Anang kembali ke PT Len dan bertemu Nani. Tak mau dianggap sebelah mata, Anang mencatut nama Kosasih, sehingga Nani waktu itu mulai memperhatikan keberadaanya. Namun Anang membantah pernah menawarkan proyek shs di Ditjen LPE pada 2007 dengan syarat PT Len memberikan uang muka.
Anang adalah bekas karyawan pengusaha sekaligus politisi PDI Perjuangan Herman Herry di NTT sejak 1998 sampai 2000. Sejak tak lagi bekerja, Anang menjadi informan proyek di kementerian. Ia tak menampik pernah rapat bersama Herman, Gusti Iskandar, Kosasih, terkait proyek shs di salah satu hotel di Jakarta.
Namun, upaya Anang mendapat proyek shs sia-sia saja. Sejumlah penawaran dari PT Len sulit ia realisasikan. Karena untuk pemenang proyek shs bukan saja menyoal pengadaan barang, tapi juga harus menyajikan dokumen teknis yang lengkap. "Sehingga saya melepaskan begitu saja," tukasnya.
Klik: