Penangkapan Terduga Teroris
Wendy ke Palu Untuk Cari Perlindungan
Hasan alias Wendy alias Wendy Febriangga merupakan terduga teroris terkait jaringan Baderi cs yang sebelumnya telah dilakukan penangkapan tim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasan alias Wendy alias Wendy Febriangga merupakan terduga teroris terkait jaringan Baderi cs yang sebelumnya telah dilakukan penangkapan tim Densus 88 Antiteror di sejumlah tempat di Solo, Jawa Tengah.
Hasan kabur dari Solo ketika Densus 88 melakukan penggerebekan terhadap beberapa rumah yang dijadikan tempat Baderi Cs untuk merakit sejumlah bom pada 22 dan 23 September 2012. Takut tertangkap kejaran aparat, Hasan pun melarikan diri ke Surabaya pada saat itu dan bersembunyi beberapa hari di tempat Jawa Timur.
"Kemarin ia menggunakan kapal dari Surabaya dan mendarat di Poso dan langsung dilakukan penangkapan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/9/2012).
Wendy datang ke Poso dalam rangka mencari perlindungan dari kejaran polisi karena tempat tersebut pernah menjadi tempat dirinya melakukan pelatihan militer dibawah komando Santoso (DPO) bersama teman-temannya.
"Di sana ada komunitas yang patut diduga terkait dengan orang-orang yang mengikuti pelatihan di wilayah Poso. Ia ke sana dalam rangka mencari perlindungan," ucapnya.
Namun Agus enggan mengungkapkan lebih lanjut komunitas yang akan dituju Wendy, namun yang pasti menurut Agus mungkin ada satu atau dua orang yang dikenal Wendy di Sulawesi Tengah tersebut. "Kita masih melakukan pencarian dan upaya pengembangan," ucapnya.
Kemudian Wendy ditangkap tim Densus 88 di Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, kemarin Kamis (27/9/2012) pukul 11.00 WIT.
Wendy masih terkait juga dengan Jaringan Thorik Cs di Beji, Depok. Tertangkapnya Wendy merupakan pengembangan dari penangkapan sejumlah terduga teroris di Solo beberapa waktu lalu.
Terungkapnya jaringan teroris Al-Qaeda Indonesia dimulai sejak Thoriq menyerahkan diri pascaledakan bom di Beji Depok, Sabtu. (8/9/2012) lalu yang kemudian disusul dengan penangkapan Arif pada esok harinya di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Beberapa hari kemudian, Yusuf Rizaldi pun menyerahkan diri di Polres Langkat, Sumatera Utara.
Dari pengakuan Thoriq, ditangkaplah dua orang lainnya di Serpong, Tangerang Selatan, sampai akhirnya diketahuilah pimpinan jaringan teroris tersebut di Solo, Sabtu (22/9/2012). Penangkapan jaringan yang sesungguhnya terungkap sejak ditangkapnya Rudi pada Jumat (21/9/2012), kemudian esok paginya ditangkapla Baderi Hartono. Tim pun bergerak cepat melakukan penangkapan dan penggeledahan di beberapa tempat di Solo lalu ditangkaplah Nawa, Joko Parkit, Fajar dan lainya. Saat itu di Solo diamankan sekitar delapan orang anggota kelompok tersebut.
Kemudian Densus mengembangkannya lagi, sampai akhirnya ditangkap lah Anggri Pamungkas di Pontianak, Minggu (23/9/2012). Saat ini Densus pun sedang memeriksa intensif istri Nawa berinisial TR yang diduga kuat mengetahui perbuatan suaminya merakit bom.
Dari jaringan Solo tersebut sejumlah barang bukti bom aktif dan bahan-bahan pembuat bom lainnya berhasil diamankan petugas. Hasil penyidikan sementara bom tersebut akan digunakan untuk melakukan sejumlah aksi teror di beberapa tempat di Pulau Jawa.
Klik: