Jumat, 3 Oktober 2025

Hartati Murdaya Tersangka

Akhir Nasib Gerilyawan SBY

perempuan bernama lengkap Dra Siti Hartati Tjakra Murdaya alias Chow Li Ing ini sudah dikenal sebagai miliarder Indonesia.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Akhir Nasib Gerilyawan SBY
NET
Hartati Murdaya

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Nama Hartati Murdaya Poo tidak asing lagi di ranah politik Tanah Air. Sebelum terjun di dunia politik sekitar tahun 2004, perempuan bernama lengkap Dra Siti Hartati Tjakra Murdaya alias Chow Li Ing ini sudah dikenal sebagai miliarder Indonesia.

Majalah Forbes tahun 2008, menobatkan Hartati sebagai orang terkaya di Indonesia Nomor 13. Pemimpin Central Cakra Murdaya atau Berca Group ini yang menjadi tokoh penting di ranah religius.

Istri Murdaya Widyawimarta Poo ini selain piawai bisnis, memiliki jiwa filantropi. Hartati pun dipercaya memimpin Widyakasabha Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi). Secara resmi ibu empat anak ini menjabat Ketua Umum Walubi.

Perempuan kelahiran Jakarta 29 Agustus 1946 ini juga lama mencicipi kursi Senayan. Ia pernah menjadi anggota fraksi utusan golongan di MPR. Kini nasib Hartati di ujung tanduk, menyusul status tersangka yang disematkan KPK, Rabu (8/8/2012).

Hartati Poo diyakini telah menyuap Bupati Buol Amran Batalipu sebesar Rp 3 miliar menjelang pemilihan bupati Buol, akhir Juni lalu. Motifnya, imbal-balik konsensi Hak Guna Usaha (HGU) lahan perkebunan PT Hardaya Inti Plantation milik Hartati di Buol.

Akankah karier politik Hartati berakhir? Sementara wanita yang duduk sebagai anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) ini dikenal sebagai penyandang dana kampanye Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kedekatan Hartati dengan Demokrat dimulai sejak 2004. Hartati pernah bergerilya mengumpulkan tandatangan untuk mengusung SBY sebagai wakil Megawati yang diangkat sebagai presiden, pasca-pemakzulan Presiden Abdurrahman Wahid.

Dalam lingkar keluarga inti, tak hanya Hartati yang berkiprah di kancah politik. Suaminya, Murdaya Widyawimarta Poo merupakan politisi PDIP, sebelum akhirnya dipecat dari PDIP tahun 2009.

Ketika pemilihan presiden 2009, Hartati merupakan tim sukses SBY. Ia begitu giat turut berkampanye. Hartati selalu ikut dan hadir dalam kampanye SBY di daerah-daerah. Hubungan ini berlanjut hingga akhirnya memasuki tahun 2010.

Hartati kemudian bercokol sebagai pengelola Jakarta International Expo (JIE), tempat pelaksanaan Pekan Raya Jakarta, dan resmi menjadi anggota Dewan Pembina PD. Hartati cukup aktif di PD. JIE pun kerap dijadikan tempat rapat akbar Demokrat.

Akhir Juni 2012, perjalanan terjal menghadang Hartati. Tepatnya saat anak buahnya di PT HIP, Manajer Umum PT HIP, Yani Anshori tertangkap KPK saat menyuap Bupati Amran di Buol, 26 Juni 2012.

Sehari kemudian, Direktur Operasional PT HIP, Gondo Sudjono tertangkap KPK di Bandara Soejarno Hatta, sepulang menyuap bersama Anshori di Buol. Hanya dalam tempo pekan, Bupati Buol kemudian ditangkap KPK, dan akhirnya mengakui disuap Hartati Rp 3 miliar untuk modal maju sebagai Cabup Buol kali kedua.

Hartati pun akhirnya dicegah bepergian keluarga negeri. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka suap, Hartati telah menjalani pemeriksaan sekitar 25 jam dalam dua kali pemeriksaan di KPK. "SHM (Sri Hartati) kami tetapkan sebagai tersangka," tegas Ketua KPK Abraham Samad.

Berita Terkait: Hartati Murdaya Tersangka
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved