Kamis, 2 Oktober 2025

BNP2TKI Safari Ramadhan Tahun Kelima di Pulau Sumatera

BNP2TKI akan mengadakan Safari Ramadhan pada 24 Juli-3 Agustus 2012.

Editor: Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan mengadakan Safari Ramadhan pada 24 Juli-3 Agustus 2012.

Safari Ramadhan ini adalah kegiatan tahunan untuk kali kelima sejak 2008, dengan tema "Sinergi Pelayanan TKI di Perbatasan". Penyelenggaraan safari ramadhan selama sebelas hari itu berlangsung di daerah provinsi Sumatera di antaranya Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Riau, serta Kepulauan Riau.

Safari Ramadhan BNP2TKI pertama yang bertema "Menyapa TKI", 9-19 September 2008, digelar di ibukota provinsi dan kabupaten/kota basis TKI wilayah pantai utara Jawa dengan menempuh perjalanan darat Jakarta ke Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan kemudian kembali ke Jakarta.

Safari Ramadhan BNP2TKI kedua, 31 Agustus-14 September 2009, "Lebih Dekat dengan TKI", mengunjungi provinsi dan kabupaten/kota kantong TKI di pantai selatan Jawa juga dengan jalur darat dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga Jawa Timur untuk tetap menggunakan darat kembali ke Jakarta.

Safari Ramadhan BNP2TKI ketiga, 19-29 Agustus 2010 bertema "Kualitas TKI yang Bermartabat" terselenggara di tiga pulau antara lain Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara Barat. Perjalanannya menempuh jalur udara dan darat dari Jakarta, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Nusa Tenggara Barat.

Sedangkan Safari Ramadhan BNP2TKI keempat pada 3-13 Agustus 2011 dengan mengusung tema "Kita Semua Peduli TKI", dilakukan di Pulau Sulawesi pada berbagai ibukota provinsi dan kabupaten/kota kantong TKI dengan menempuh jalur udara dan darat dari Jakarta, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat menjelaskan, Safari Ramadhan sudah menjadi tradisi BNP2TKI guna memberi perhatian langsung pada permasalahan TKI maupun keluarganya, termasuk pertemuan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) TKI serta unsur pemerintah di daerah yang bertugas melayani keberadaan TKI dan keluarganya.

Jumhur mengatakan, dengan Safari Ramadhan, BNP2TKI banyak mendapat masukan untuk upaya perbaikan kebijakan pelayanan TKI, selain merupakan forum sosialisasi yang tepat terkait program-program penempatan dan perlindungan TKI dengan melibatkan pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, calon TKI, mantan TKI, keluarga TKI, PPTKIS (Pelaksana Penempatan TKI Swasta), serta elemen masyarakat peduli TKI.

Safari Ramadhan, lanjut Jumhur, merupakan menjadi ajang koordinasi atau sinergi program bersama instansi pelayanan TKI daerah yaitu pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, bahkan tak jarang melibatkan unsur kecamatan dan perangkat desa.

Kegiatan Safari Ramadhan masih ditambah lagi berupa peninjauan kantong-kantong TKI di pedesaan, kunjungan ke media lokal serta Balai Latihan Kerja Luar Negeri, dialog dengan TKI sukses, peluncuran dan peresmian program BNP2TKI untuk TKI, di samping dialog ataupun ceramah di perguruan tinggi mengenai peluang kerja di luar negeri.

"Semua program BNP2TKI dan khususnya kegiatan Safari Ramadhan dilakukan untuk membangun kemartabatan TKI, sekaligus peningkatan ke arah kualitas hidup beserta keluarganya," kata Jumhur dalam rilisnya, Jumat (20/7/2012).

Adapun tema-tema Safari Ramadhan pertama pada 2008 hingga kelima pada 2012, merupakan satu kesatuan makna untuk membangun sinergitas, semangat, dan rasa kepedulian yang besar kepada TKI, baik dengan melaksanakan program-program perbaikan pelayanan TKI atau melalui pemberdayaan mantan TKI dan keluarganya. Dengan demikian, TKI berikut keluarganya dapat semakin berkualitas dan bermartabat.

Sementara itu, Safari Ramadhan BNP2TKI kelima yang mengambil tema "Sinergi Pelayanan TKI di Perbatasan", diarahkan untuk memberi penguatan terhadap persoalan TKI di perbatasan yang terbilang kompleks.

”Tidak hanya TKI yang bermasalah yang bisa ditemui, namun calon TKI bermasalah juga sering kita temukan di perbatasan," ujar Jumhur.

Menurutnya, masalah penyelundupan manusia/TKI menjadi hal yang sering dijumpai di perbatasan. Seperti terjadi di Batam, umumnya calon TKI sengaja melalui Batam dengan cara ilegal yang dibantu pihak-pihak tidak bertanggungjawab, untuk diselundupkan ke Malaysia dan bahkan ada yang rela membayar sejumlah uang.

Ia menambahkan, berkali-kali pemerintah memulangkan mereka pula, namun ternyata tidak juga jera untuk kembali akibat kuatnya keinginan bekerja di Malaysia.

Jumhur mengaku, peraturan terhadap tenaga kerja asing di Malaysia memudahkan TKI untuk bisa bekerja apa saja.

Makanya, ujarnya lagi, jumlah TKI yang bekerja sebagai PLRT (Penata Laksana Rumah Tangga) hingga TKI yang memiliki keahlian khusus di negeri jiran itu, tak pernah surut tahun ke tahun dan sebagiannya memiliki beragam persoalan yang mengganggu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved