Rieke Minta RPP Tembakau Dikaji Ulang
Indonesia dengan jumlah penduduk yang melampaui angka 200 juta, adalah pasar yang menggiurkan bagi kepentingan bisnis apapun.
Selain itu, RPP Tembakau juga harus mengatur upah layak, jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, pensiun, hari tua dan kematian bagi kaum buruh dan pekerja di industri tembakau maupun rokok.
Harus ada pula kepastian tidak adanya PHK buruh pembuat rokok tradisional dengan tangan thand-made) diganti rokok buatan mesin.
"Saya sepakat bahwa ada dampak negatif dari rokok bagi kesehatan. Namun, saya mengajak kita semua berpikir betulkah RPP itu akan menjamin rakyat kita jadi sehat? Saya butuh ada pihak yang meyakinkan saya bahwa RPP tembakau tidak berkolerasi dengan tangan-tangan asing dan agen-agennya," tegas Rieke.
Dia juga mendesak semua pendukung pihak asing yang mendorong RPP itu untuk mengingat ungkapan Bung Karno, bahwa bangsa penjajah menargetkan Indonesia menjadi 'piaraan' mereka.
Yakni, sebagai tempat pengambilan bahan baku, tempat industri negara lain didirikan, pasar bagi produk industri negara lain, dan pusat buruh upah murah bagi industri negara lain.
"Kalau yang terjadi demikian, tentu kami tak boleh naif sebagai sebuah bangsa. Mungkin di antara kita sendiri memang ada yang 'berselingkuh' dengan mereka yang menggiring rakyat dan bangsa Indonesia menjadi sekadar bangsa kuli dan kuli diantara bangsa lain," tegas Rieke.