3 Jenazah WNI Tertembak Dipulangkan Akhir Pekan
pemulangan jenazah terakhir yaitu Marsudi asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, direncanakan pada Sabtu (23/6/2013)

Baca juga: Rakyat Ditembak Mati di Malaysia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia rencananya akan memulangkan dua dari tiga jenazah WNI korban tewas saling tembak dengan polisi Malaysia di kilometer 32 Jalan Selayang-Rawang, Selangor, Selasa (19/6) pagi, pada Jumat dan Sabtu.
Pemulangan mereka ke tanah air pada Jumat (22/6/2012) melalui Bandara Juanda, Surabaya, menggunakan pesawat Garuda No GA 316 untuk jenazah Hasbullah (25) dan akan tiba sekitar pukul 14.45 WIB, dan jenazah Sumardiono (34) menggunakan Garuda No GA 324 yang diperkirakan tiba pukul 18.00 WIB.
“Jenazah keduanya akan disambut pihak Kementerian Luar Negeri, sekaligus diserahkan kepada perwakilan keluarga oleh Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI Surabaya (pelaksana teknis BNP2TKI yang dikoordinasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur),” ujar Kepala BNP2TKI Jumhur di Jakarta, Kamis (21/6/2012).
Almarhum Hasbullah beralamat Dusun Krajan, Desan Sumber Petung, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur sedangkan Sumardiono juga berasal Lumajang persisnya Dusun Krajan, Desa Grobogan, Kecamatan Kedungjajang.
Ditambahkan Jumhur, pemulangan jenazah terakhir yaitu Marsudi asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, direncanakan pada Sabtu (23/6/2013) yang juga diterbangkan langsung dari Malaysia ke Bandara Juanda.
Menurutnya, ketiga jenazah itu belum bisa dipastikan sebagai TKI resmi yang bekerja di Malaysia, karena data-datanya tidak tercatat dalam Sistem Komputerisan Tenaga Kerja Luar Negeri (Sisko-TKLN) untuk kepemilikan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang diterbitkan BNP2TKI.
Dijelaskan, kasus saling tembak, sejauh ini berada dalam penanganan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur bersama aparat kepolisian negara Malaysia. Ketiga jenazah juga sempat dibawa ke ‘Hospital Kuala Lumpur’ guna keperluan otopsi.
Terkait dugaan mereka yang sebelumnya berupaya membobol kediaman warga setempat di perumahan Templer, Saujana, Rawang, Selangor, Jumhur mengaku didasarkan keterangan pejabat kepolisian Malaysia yang diterima KBRI. Termasuk, mobil curian jenis Proton Wira yang digunakan ketiganya, baik saat melakukan aksi maupun sewaktu dikejar oleh mobil patroli polisi.
“Sesuai pernyataan polisi Malaysia, mobil tersebut akhirnya terperosok ke luar jalanan dan tiga WNI berusaha kabur hingga terjadi tembak-menembak yang menyebabkan ketiganya tewas. Polisi mengaku pula memperoleh bukti kepemilikan dua senjata pistol yang dibawa mereka,” ungkap Jumhur.