Jumat, 3 Oktober 2025

Aksi Brutal Geng Motor

Adian: Hukum Diantara Demonstran dan Geng Motor

Dalam satu tahun terakhir, Geng Motor di berbagai wilayah jadi momok menakutkan karena menyerang, merusak

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Adian: Hukum Diantara Demonstran dan Geng Motor
net
Adian Napitupulu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Dalam satu tahun terakhir, Geng Motor di berbagai wilayah jadi momok menakutkan karena menyerang, merusak, membakar, mencuri, melukai, bahkan membunuh orang. Setidaknya, ada tiga tujuan Geng motor melalukan itu.

Mantan aktivis 98 berujar, eksistensi kelompok, motif ekonomi, dan sekedar rasa senang karena disegani. Dalam satu tahun, dengan banyak akibat negatif, tidak lebih dari 30 anggota Geng motor yang ditangkap.

"Disisi lain, dalam 20 hari yaitu dari 9 maret hingga 30 Maret, ada 548 aktivis yang di tangkap dan sekitar 800 aktivis luka-luka. Sebagian dari aktivis yang ditangkap kini menjadi tersangka dan bisa dipastikan akan segera jadi terpidana penghuni penjara," ujarnya dalam rilisnya kepada tribun, Sabtu (14/4?2012).

Tujuan para aktivis itu jelas, kata Adian, memperjuangkan keyakinannya. Membela kepentingan banyak orang termasuk anak dan isteri anggota Polisi yang saat ini ikut menikmati hasil perjuangan para aktivis itu. Lebih jauh lagi, imbuhnya, sesungguhnya para aktivis itu sedang berjuang menjaga kedaulatan dan kemerdekaan negara yang sedang di intervensi kekuatan asing.

"Kenapa hanya 30-an Geng Motor yang ditangkap dalam satu tahun? Sementara 548 aktivis ditangkap hanya dalam 20 hari? IPW mengatakan 'Polisi takut terhadap Geng Motor karena kebanyakan berasal dari keluarga pejabat. Sementara yang menjadi korban umumnya adalah Rakyat. Bagaimana dengan aktivis?" Adian mempertanyakan.

"Sepertinya mereka ditangkapi karena yang terjadi justeru sebaliknya yaitu merugikan kepentingan Pejabat dan menguntungkan Rakyat," ujarnya lagi.

Dengan ketidakadilan perlakuan ini, sambung Adian, sepertinya kekuasaan sedang membentuk pandangan baru di kaum muda. Yaitu, menjadi gangster lebih aman dari pada jadi Aktivis. Menyakiti rakyat lebih dilindungi hukum dari pada memperjuangkan Rakyat.

"Jadi jangan kaget jika suatu ketika anak muda Indonesia lebih suka membuat Geng Motor dari pada membuat kelompok diskusi. Karena anak muda, lalu menilai, berbuat sadis lebih aman, tapi berfikir kritis adalah berbahaya," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved