Mobil Buatan Siswa SMK
Jokowi Serius Amati Monitor Saat Esemka Uji Emisi
Setelah menempuh perjalanan 600-an kilometer dari Solo ke Jakarta, Esemka memasuki tahap uji emisi,

Sebelum diuji, mobil terlebih dahulu didiamkan minimal enam jam di satu ruangan dalam kondisi mesin dimatikan. Ini ditempuh agar kondisi mobil sesuai dengan temperatur ruangan. Mengingat mobil baru datang, pendinginan dibantu mesin pendingin.
Dalam uji emisi, gas buang dari Rajawali diambil sempelnya. Mobil dinyalakan, kemudian kecepatan dipacu. Sebelumnya, selang yang terhubung ke emision analyzer sistem komupterisasi disambungkan ke knalpot mobil. Lalu hasil pembakaran berupa emisi gas buang mengalir lewat selang, dan terkumpul di kantung plastik.
Sampel ini kemudian dianalisis komputer untuk mengetahui kandungan zat-zat sisa pembakaran apakah di bawah atau melebihi ambang batas standar EURO2. Jika di bawah, maka dinyatakan lulus uji semisi, sebaliknya, jika melebihi angka ambang batas, maka dinyakan gagal.
Untuk menyseuaikan dengan kondisi riil saat dikendarai di jalan raya, pada uji emisi ini terdapat pengondisian berupa tiupan angin dari blower. Jika kecepatan kendaraan dipacu 40 kilometer pe jam, maka kecepatan angin disesuaikan dengan itu. Kemudian, jika kecepatan mobil semakin tinggi lagi, tiupan angin pun mengikuti, semakin kencang. Simulasi untuk mengetahui, tingkat polutan atas emisi gas buang pada kecepatan tertentu.
Uji emisi terhadap mobil Esemka ini merupakan langkah terakhir, sementara uji laik jalan telah dilakukan beberapa tahun lalu dan lulus. Uji emisi gas buang mobil jenis sport (SUV) dilakukan dengan standar EURO 2 atau R83 melingkupi uji HC (Hydro carbon), NOX (Natrium Oksida), dan CO (Carbon Monoksida).
"BPPT sebagai penguji yang dipercaya pemerintah, dalam hal ini Kementrian Perhubungan sebagai saksi. Hasil pengujian kurang lebih 1 minggu sudah keluar, tapi yang berhak mengumumkan pemerintah (Kemenhub) sebagai pemilik data," kata Deputi BPPT Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa Dr Ir Erzi Agson Gani.
Proses uji emisi yang masuk dalam serangkaian uji tipe terhadap mobil Esemka mulai dilakukan Agustus 2010. "Selama pengujian tadi semua berjalan lancar dan wajar, seperti yang kita lihat tidak ada masalah," ujar Roy Suryo, anggota DPR Komisi 1, yang ikut mengendarai KIAT Esemka dari kota Solo ke Jakarta. Setiap pejabat yang hadir menyambut optimis, bahwa hasilnya uji ini akan baik.
"Untuk persaingan di industri otomotif tanah air, biar kualitas mobil Esemka yang akan menjawabnya. Saya yakin kendaraan ini tidak kalah saing dengan pelaku otomotif lain," jawab Walikota Surakarta, Joko Widodo. "Semoga lewat pengujian hari ini Esemka bisa menjadi brand otomotif unggulan Indonesia," kata Joko.
Uji emisi merupakan salah satu tahap untuk menuju ke produksi massal. "Kami belum bisa melayani pemesanan kendaraan ini, sebelum lolos uji emisi," kata Wakil Walikota Surakarta, Hadi Rudyatmo.
Pernyataan ini dikemukakan kembali setelah ada situs internet yang memuat berita palsu, bahwa kendaraan tersebut sudah bisa dipesan dengan uang muka Rp 60 juta.