BK DPR: Ruang Banggar DPR Rp 20 Miliar Bermasalah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR sudah memeriksa empat pimpinan Banggar DPR terkait pembangunan ruang Banggar DPR seharga Rp 20 miliar. Alhasil, BK menyimpulkan ruang dengan harga fantastis itu, penuh kejanggalan.

"Kami lihat, banyak kejanggalan, ada hal-hal yang perlu dicermati. Permohonan Banggar DPR meminta ruangan baru, tidak dipermasalahkan. Yang jadi masalah, dengan anggaran Rp 20 miliar, ternyata biasa-biasa saja fasilitasnya," kata Ketua BK, Prakosa kepada wartawan, Kamis (19/01/2012).

"Kejanggalan, setelah kita lihat,  ruangannya tidak mewah.  Kursi, meja biasa saja. Banyak kejanggalan, tata letaknya juga. Jadi, kami menilai, ada masalah pada usulan Banggar kepada Sekjen DPR soal kebutuhan ruang rapat yang lebih kondusif. Biayanya tinggi, di luar kepatutan," Prakosa menegaskan.

Sementara politisi PPP, Ahmad Yani mengungkap, tak mungkin pembangunan ruang Banggar DPR seharga Rp 20 miliar, tanpa diketahui Ketua DPR Marzuki Alie sebagai Ketua BURT. Setjen DPR, Yani menegaskan, tak mungkin akan berjalan sendiri tanpa sepengetahuan pimpinan DPR.

"Tidak mungkin Sekjen DPR  bertindak sendiri. Nah, kesannya, setiap ada kesalahan dilimpahkan kepada bawahan. Tapi, kalau mereka tidak tahu, ya  itu kesalahan mereka. Kalau pemimpin selalu menyalahkan bawahannya, itu pimpinan yang tidak bertanggungjawab," kata Ahmad Yani.