Review 2011
Jurnalis Semakin Terjepit Narasumber dan Pemilik Media
Sepanjang tahun ini, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mencatat sejumlah tren kasus kekerasan terhadap wartawan, kasus perburuhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2011 bisa dibilang bukan tahun yang ramah untuk kebebasan pers, keselamatan jurnalis, penegakan etika jurnalis dan serikat pekerja media.
Sepanjang tahun ini, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mencatat sejumlah tren kasus kekerasan terhadap wartawan, kasus perburuhan di media dan pelanggaran etika jurnalis yang justru kian mengkhawatirkan.
Demikian disampaikan Ketua AJI, Wahyu Dhyyatmika di kantor LBH Pers, Kalibata Timur IV, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2011).
"Jurnalis kian terjepit oleh narasumber, pemilik media dan publik. Bahkan investigasi kami sepanjang 2011 sedikitnya ada 8 kasus kekerasan yang diterima wartawan di daerah ibu kota Jakarta dan sekitarnya," ujarnya.
Menurut Wahyu, bila terus dibiarkan, AJI memprediksikan kasus kekerasan tersebut akan lebih bertambah banyak sepanjang tahun 2012 nanti.
"Meski ada sedikit perubahan aksentuasi dalam jenis-jenis kasus yang terjadi pada ketiga bidang yang menjadi perhatian AJI Jakarta ini, dampaknya terhadap upaya terus-menerus menjaga kebebasan pers dan kebebasan berekspresi tak bisa dianggap remeh. Jika dibiarkan tanpa upaya konkret mengatasinya, kondisi ini akan terus memburuk, bahkan akhir tahun 2012 lebih berkali-lipat," papar Wahyu menjelaskan.