Pernikahan Ibas dan Aliya
Usai Menikah, Malam Pertama Aliya-Ibas di Cikeas
Cuaca mendung menggelayut di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2011) pagi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cuaca mendung menggelayut di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2011) pagi. Dua janur kuning terlihat jelas di depan perumahan cluster Fatmawati Golf Mansion, menandakan salah satu pemilik rumah itu sedang menggelar hajatan.
Janur kuning itulah tanda yang tersisa saat putri sulung Hatta Rajasa, Siti Rubi Aliya Rajasa menjalani prosesi siraman sebelum menikah dengan Edhie Baskoro Yudhoyono.
Ketika Tribunnews.com mendatangi kediaman Menko Perekonomian itu, petugas keamanan melarang untuk masuk kedalam perumahan tersebut. Namun, mereka tidak memberi alasan pelarangan tersebut. Dari balik pagar, tidak tampak adanya aktivitas di rumah tersebut. Hanya terlihat tenda yang didirikan untuk prosesi siraman dan midodareni masih terpasang di depan rumah itu.
Lalu dimana Aliya Rajasa menghabiskan malam pertama setelah resmi dinikahi putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) di Istana Cipanas, Cianjur.
"Habis nikah, Aliya tinggal di Cikeas," kata sumber yang dekat dengan keluarga Hatta Rajasa kepada Tribunnews, com, Jumat (25/11/2011).
Cikeas merupakan tempat tinggal Presiden SBY bersama keluarganya. Menurut sumber, Aliya sedang sibuk mempersiapkan resepsi pernikahan yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (26/11/2011) besok. Acara mulai digelar pada pukul 19.00-22.00 WIB.
Aliya Rajasa juga terlihat sangat dekat dengan ibundanya, Ny Okke Rajasa. Hal itu nampak saat pengajian yang digelar Hatta Rajasa dalam prosesi siraman. Okke yang mendampingi Aliya terus memberikan kekuatan dengan memegang erat kedua tangan anaknya itu. Aliya menangis saat ayat-ayat Al-Quran dilantunkan oleh Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf.
Sumber mengatakan Okke memang dekat sekali dengan Aliya Rajasa. Istri Menko Perekonomian itu juga tidak bisa menutupi kesedihannya setelah putri sulungnya itu dipinang Ibas. Namun, Okke merasa tidak pernah kehilangan Aliya setelah pernikahannya dengan sekjen Partai Demokrat itu.
"Bagaimana pun juga kan tetap tidak akan kehilangan karena memang sudah seharusnya seorang ibu bisa melepaskan anak putrinya untuk orang lain, karena kan itulah kehidupan," tukasnya.