Densus Tangkap Terduga Teroris
Heru Sempat Ambil Bom dari Kios Beni
Penangkapan Heru Komarudin dini hari tadi, Sabtu (8/10/2011) di Sekitar Pasar Senen, Jakarta Pusat terkait penghilangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penangkapan Heru Komarudin dini hari tadi, Sabtu (8/10/2011) di Sekitar Pasar Senen, Jakarta Pusat terkait penghilangan barang bukti bom yang dibawanya dari rumah Beni Asri yang ditangkap lebih dahulu dan saat ini sudah dijadikan tersangka.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam menceritakan, sekitar satu minggu setelah kejadian peledakan bom bunuh diri yang dilakukan M Syarif di mesjid Al Zikra Polres Cirebon, 15 April 2011 lalu, tiba-tiba Musolah datang dengan membawa tas ransel coklat yang berisi bom milik Ishak.
"Tas tesebut kemudian oleh Musolah dititipkan kepada Beni dan selanjutnya Beni meletakan tas ransel yang dibawa Musolah pada gantungan dinding kios Beni," ungkap Anton di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (8/10/2011).
Tiga hari kemudian, Musolah kembali datang ke kios Beni dengan membawa tas ransel biru tua. Kemudian ia pun mengeluarkan sebuah barang yang dibungkus dengan sejadah.
"Bukusan dalam sejadah tersebut dimasukan ke dalam tas ransel warna coklat yang tergantung di dinding yang sebelumnya dititipkan Musolah," cerita Anton.
Seminggu kemudian, Musolah menghubungi Beni lewat SMS. "Ben yang di tas dibuang saja," ucap Musolah dalam SMS. "Yoi," jawab Beni.
Setelah itu, Beni tidak membuang tas tersebut lantaran Beni berfikir yang berada di dalam tas tersebut adalah bom.
Lima hari kemudian, Heru Komarudin (terduga teroris yang ditangkap di Senen) datang ke rumah Beni. "Ben, titipan Musolah sudah dibuang belum," tutur Anton menirukan ucapan Heru.
"Belum" jawab Beni saat itu. "Besok aku ambil, aku saja yang buang," timpal Heru saat itu.
Heru pun pulang, dan esok sorenya, Heru datang kembali dan membawa ransel yang ditipkan Musolah kepada Beni yang digantungkan berhari-hari di dinding kiosnya Beni
Kemudian, Beni mengambil tas tersebut dan dibuka serta dilihat bersama dengan Heru. Isi tas ransel tersebut berupa satu rangkaiaan bom yang berbentuk pipa berwarna putih silver, namun beni tidak ingat besi atau alumunium dengan panjang sekitar 20 centimeter sebanyak sepuluh biji yang disatukan dengan lem dan dikaitkan dengan lakaban hitam, dan dirangkai kabel-kabel yang dibungkus dengan sejadah biru beserta bahan-bahan bom berupa satu pack korek api kayu jumbo, baut, serbuk hitam keabu-abuan, dan serbuk warna merah.
"Selanjutnya setelah merapikan kembali, tas ransel tersebut, Heru langsung membawa tas ransel pergi dari kios Beni," ungkapnya.