Bom Bunuh Diri Solo
Jamaah Islamiyah Jenuh, Tujuan Negara Islam Tak Kesampaian
Jamaah Islamiyah dulu mempunyai tujuan untuk menegakkan negara Islam di Indonesia walaupun hal tersebut
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jamaah Islamiyah dulu mempunyai tujuan untuk menegakkan negara Islam di Indonesia walaupun hal tersebut menyimpang dari Undang-undang. Namun karena tak kunjung kesampaian, tujuan mereka pun berubah menjadi teror bom.
Demikian disampaikan mantan anggota Jamaah Islamiyah, Nasir Abbas usai menghadiri acara Penandatanganan Pesan Anti-Kekerasan di Atas Kain Kafan yang bertempat di Papa Rons Park Royale, Jakarta Selatan.
Pria berkacamata ini mengatakan karena tujuan mendirikan negara Islam di Indonesia itu tak kunjung terwujud, para anggotanya mengalami kejenuhan dan kemudian mengadopsi misi Osama Bin Laden dengan menyerang aparat pemerintah beserta sekutunya.
"Tujuan itu (mendirikan negara Islam di Indonesia) jelas menyimpang dari Undang-undang. Mereka tujuannya mulai berubah karena tujuan awalnya tak kesampaian. Akhirnya mereka mengadopsi misi Osama yang menyerang para aparat pemerintahan dan sekutunya," ujar Nasir, Rabu (28/9/2011).
Nasir menjelaskan teror bom sepeninggal Noordin M Top hanya sebatas self radical lice yang berarti orang-orang tersebut menjadi radikal sendiri tanpa tujuan yang jelas. "Orang-orang ini sekarang menganut self recruit. Artinya merekrut diri sendiri karena merasa simpati akibat dari bahan bacaan cetak dan elektronik. Jadi kalau misalnya ada orang mau bergabung ikutan ngebom, yah silahkan saja," ucapnya.
Nasir menambahkan, sepeninggal DR Azhari dan Noordin M Top, organisasi teroris di Indonesia sudah tidak mempunyai sosok yang dituakan. Hal ini menurutnya sudah terlihat pada kasus bom buku Pepi Fernando.
"Coba lihat kasus bom buku itu. Dia kan terpanggil sendiri untuk ngebom dengan memanfaatkan teman sampai istrinya. Tidak adanya Noordin membuat organisasi ini tidak ada lagi pimpinan untuk melakukan aksi kekerasan," imbuhnya.