Balada TKW di Negeri Arab
Kemenlu Minta Pihak Penyalur Ernawati Diproses Hukum
Kemenlu menampik lambat menangani pelaporan penganiayaan TKW asal Kudus, Ernawati, sampai meninggalnya oleh majikannya di Riyadh.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri menampik lambat menangani pelaporan penganiayaan TKW asal Kudus, Ernawati, sampai meninggalnya oleh majikannya di Riyadh. Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Kementerian Luar Negeri Tatang Budie Utama Razak, banyak pihak harus disalahkan.
Menurut Tatang, salah satu faktor yang harus menjadi pertimbangan adalah pihak penyalur tenaga kerja Ernawati. Mengingat saat kepergiannya sebagai TKW, Ernawati masih berumur 15 tahun. Dapat dipastikan, umur Ernawati dipalsukan saat berangkat.
"Tolong tekan juga manusia-manusia yang membawa dia keluar menjadi TKW. Ini bukan main-main. Waktu berangkat si anak berumur 15 tahun. Anak usia begitu terus dikurung, pasti dia akan protes dan berontak. Ini juga persoalan," ujar Tatang kepada Tribunnews.com, Sabtu (25/6/2011).
Tatang mengakui, bukan persoalan mudah menindaklanjuti laporan penganiayaan dan langsung menyelamatkan korban dari rumah majikan. Pasalnya pihak KBRI setempat harus berkoordinasi dengan majikan. Begitu pihak polisi setempat tidak bisa langsung.
"Jangankan di Arab Saudi, di mana negeri orang yang hukumnya seperti itu. Di Indonesia kan enggak sembarangan. Persoalannya apa bisa kedutaan asing masuk ke rumah anda dengan tuduhan ada ini dan itu. Kan enggak bisa. Aparat setempat juga ikut mekanisme," dalih Tatang.
Ketika ditanya soal kepastian jenazah almarhumah Ernawati, Tatang tidak langsung menjawab. Menurutnya, saat ini jenazah masih diinvestigasi mengingat ada laporan berdasar surat dari instansi setempat yang menyebut Ernawati bunuh diri. Menyoal investigasi, pihak di sana membutuhkan waktu lama.
