Pesawat Merpati Jatuh
Teliti Jatuhnya Merpati, 4 Investigator KNKT Sampai di Kaimana
Empat orang investigator dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah sampai di Kaimana, Papua Barat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Empat orang investigator dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah sampai di Kaimana, Papua Barat. Mereka akan melakukan penyelidikan terkait jatuhnya pesawat MA-60 milik PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) di Perairan Kaimana, Sabtu (7/5/2011).
Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Udara KNKT, Masruri mengatakan keempat investigator tersebut adalah Capt Chaeruddin, Toto Markus, Ronald dan Sulaiman. "Mereka sudah tiba di Kaimana dan langsung melakukan tugasnya mengumpulkan data-data mengenai kecelakaan tersebut," kata Masruri saat dihubungi, Minggu (8/5/2011).
Laporan yang
diterima dari keempat penyelidik KNKT itu, jelasnya, masih disusun dan
mereka masih terus mengumpulkan data-datanya. Meski demikian, jelasnya,
beberapa informasi penting telah didapatkan, salah satunya adalah kedua
baling-baling pesawat telah ditemukan terpisah dari badan pesawat.
Namun
Masruri menyatakan terlalu dini kalau dikatakan baling-baling terlepas
sebelum pesawat menghujam lautan. "Kemungkinannya baling-baling jatuh
karena terkena impact dari jatuhnya pesawat," tandasnya.
Sementara dua benda terpenting atau yang biasa disebut sebagai black box hingga saat ini belum ditemukan. Black box terdiri dari dua perangkat yaitu voice cockpit recorder (VCR) atau rekaman suara di dalam kokpit dan flight data recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan. "Beberapa masalah masih menghalangi evakuasi," tandasnya namun dia tidak menyebutkan masalah tersebut.
Disebutkan, kedalaman di sekitar terjatuhnya pesawat kedalaman perairan mencapai 10-15 meter, sementara pada saat surut kedalamannya mencapai delapan meter. (tribunnews/hendra gunawan)