Osama Bin Laden Terbunuh
FPI Ragukan Kematian Osama
Front Pembela Islam (FPI), menyatakan keraguannya atas kabar kematian pimpinan Al-Qaida, Osama Bin Laden.
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI), menyatakan
keraguannya atas kabar kematian pimpinan Al-Qaida, Osama Bin Laden.
Pasalnya, tak satupun keluarga keluarga Osama diminta untuk mengenali
jenazahnya.
Hal tersebut dituturkan oleh Sekjen FPI, Ahmad Sohri Lubis, pada pembacaan pernyataan sikap FPI atas kematian Osama, yang dilakukan di Markas FPI, di Jalan Paksi, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (4/5/2011).
"Apalagi berita kematian Osama bersumber dari Amerika, yang patut dicurigai," katanya.
Kecurigaan tersebut mengacu pada Firman Allah dalam Al-Quran, pada surat Al-Hujaraat ayat 6, yang bunyinya" hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq (tidak benar) membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti."
Selain itu, foto jenazah Osama yang beredar juga dianggap oleh FPI janggal. Karena foto sejenis sangat mirip dengan foto salah seorang korban perang Irak, yang banyak beredar sebelumnya.
"Patut diduga isu kematian syekh Usamah bin Laden hanya propaganda politik Obama untuk memenangkan pemilihan presiden yang akan datang," katanya.
Hal tersebut dituturkan oleh Sekjen FPI, Ahmad Sohri Lubis, pada pembacaan pernyataan sikap FPI atas kematian Osama, yang dilakukan di Markas FPI, di Jalan Paksi, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (4/5/2011).
"Apalagi berita kematian Osama bersumber dari Amerika, yang patut dicurigai," katanya.
Kecurigaan tersebut mengacu pada Firman Allah dalam Al-Quran, pada surat Al-Hujaraat ayat 6, yang bunyinya" hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq (tidak benar) membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti."
Selain itu, foto jenazah Osama yang beredar juga dianggap oleh FPI janggal. Karena foto sejenis sangat mirip dengan foto salah seorang korban perang Irak, yang banyak beredar sebelumnya.
"Patut diduga isu kematian syekh Usamah bin Laden hanya propaganda politik Obama untuk memenangkan pemilihan presiden yang akan datang," katanya.