Kamis, 2 Oktober 2025

Bom Bunuh Diri Cirebon

Waspadai Masjid dengan Ciri-ciri Ini -3

Mesjid-mesjid yang dibangun para thaghut agar nama mereka disebut-sebut di dalamnya

Editor: Dahlan Dahi
zoom-inlihat foto Waspadai Masjid dengan Ciri-ciri Ini -3
TRIBUNNEWS.COM/YOGI GUSTAMAN
Wajah yang diduga pelaku pembom di Masjid Mapolres Cirebon. Jumat (15/4/2011)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut bagian kedua dari buku "Diizinkan Merobohkan,Membakar, dan  Meledakan Mesjid karena Alasan Bahaya  Dan Mendatangkan Madlarat":

Dan di antara yang masuk di dalam kategori mesjid dlirar dan memenuhi sifatnya secara syari’at adalah:

Mesjid-mesjid yang dibangun para thaghut agar nama mereka disebut-sebut di dalamnya dan diberi nama dengan nama-nama mereka. Mesjid-mesjid semacam ini di dalamnya mengandung banyak makna dlirar, di antaranya bahwa ia dibangun karena riya’ dan sum’ah dan biayanya berasal dari hasil pencurian para thaghut itu dan sebagian dananya berasal dari riba.

Penting sekali kaum muslimin mengetahui bahwa di antara metode syaitan dan bala tentaranya serta di antara jalan orang-orang kafir adalah mereka mengkaburkan agama Islam yang haq di hadapan para pemeluknya.

Dan di antara cara memalingkan kaum muslimin dari dien mereka adalah memutarbalikan dien itu sendiri dan mengedepankan ajaran/ideologi lain di balik baju islam, sehingga karenanya terkaburlah di hadapan banyak kaum muslimin agama yang mereka ikuti, di mana semuanya mengajak kepada satu nama dan satu syi’ar, terus pada akhirnya banyak dari mereka rnemiliki hujjah -seraya berdalih- bahwa dien ini memiiiki banyak bentuk dan dia tidak rnarnpu mengetahui yang benar di antara sekian bentuk itu, sehingga akhirnya diapun rneninggalkan semuanya, baik yang haq maupun yang batil, Ini adalah metode yang sudah sama lagi baru, kejadian-kejadian dan bentuk-bentuknya adalah selalu berulang.

Di antara kejadian-kejadian dan bentuk-bentuknya adalah pembangunan mesjid-mesjid untuk mendatangkan kemadlaratan terhadap islam dan pemeluknya.

Mesjid Dlirar yang dibangun oleh Abu ‘Amir Ar Rahib -di mana dia adalah seorang dari suku Khazraj, ayah bagi Handhalah Al Ghasil radliyallaahu ‘anhu dan dia itu dicap fasiq oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam- sebab-sebab pembangunannya sebagaimana yang disebutkan oleh ayat-ayat tadi adalah:

1, Pendiriannya dalam rangka mendatangkan madlarat kepada kaum musiimin dan untuk mendatangkan bahaya terhadap mereka. Di mana[1]Pembangunannya adalah untuk memalingkan kaum muslimin dari Mesjid Quba, bukan karena kecintaan terhadap ketaatan, akan tetapi untuk rnendatangkan gangguan bagi diri kaum musiimin dan untuk menimbulkan perseteruan dan pertentangan di tengah mereka, sedangkan ini adalah tergolong kemadlaratan yang paling besar.

2. Kekafiran dan pengokohannya.[2] Itu karena penyendirian mereka di mesjid khusus mereka adalah memudahkan mereka dan saudara-saudara mereka dari kalangan orang-orang kafir dan munafiqin untuk berkumpul dan bertukar pikiran, sedangkan kaum muslimin tidak merasa ragu terhadap mereka, karena keberadaan mereka di dalam mesjid dirasa tidak mungkin muncul bahaya dari mereka, terus sesungguhnya ia adalah hujjah bagi orang yang rneninggalkan shalat di mesjid kaum muslimin bahwa ia shalat di mesjid itu, sehingga hal itu memudahkan’bagi kaum munafiqin kemunafiqkannya dan peninggalannya terhadap perintah Allah. Subhaanahu Wa Ta’aalaa.

3. Memecah belah kaum muslimin di dalam satu agama, karena sesungguhnya di antara tujuan shalat berjama’ah adalah mempererat kesatuan, keharmonisan dan adanya kasih sayang.[3]

Syaikh Rasyid Ridla berkata di dalarn Al Manar: Oleh sebab itu sesungguhnya memperbanyak jumlah mesjid dan memecah belah jama’ah adalah menafikan tujuan-tujuan Islam.”

Saya berkata: (Memperbanyak jumlah mesjid bila karena banyaknya jumlah (kaum muslimin) dan meluasnya kota pemukiman, maka tidak apa-apa. Dan bila tidak karena hal itu, maka ia merupakan sikap memecah belah kaum muslimin.

4. Menunggu kedatangan orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya,di mana ia itu menjadi sarang bagi setiap orang yang datang untuk memerangi kaum mukminin, di mana dengan hal itu programnya menjadi mudah dan tujuannya untuk merusak kaum muslimin menjadi lancar. Bagaimana tidak, sedangkan pengrusakan terhadap mereka itu telah datang dari rumah Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa dan khathib mereka di mesjid itu.


Bersambung

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved