Teror Bom Buku
Rektor UMJ Dikirimi Paket Sejak Tiga Hari Lalu
Paket diduga bom terus beredar mencemaskan kehidupan masyarakat. Kali ini paket ditujukan kepada Rektor Muhammadiyah, Dr Masyitoh Chusnan.
Penulis:
Vanroy Pakpahan
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paket diduga bom terus beredar mencemaskan kehidupan masyarakat. Kali ini paket ditujukan kepada Rektor Muhammadiyah, Dr Masyitoh Chusnan. Paket dikirim tiga hari lalu.
"Dikirim tanggal 16 Maret lali. tapi waktu itu rektor nggak ada. Rektor lalu diberitahu (ada kiriman paket). Tapi rektor merasa nggak kenal (dengan pengirimnya). Lalu dilaporkan ke polisi (Polsek Metro Ciputat)," ujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Gatot Edi kepada Tribunnews, Sabtu (19/3/2011).
Paket diduga bom itu, menurut Gatot, dikirim oleh Erlinda dari Gedung
Tatakan, Kabupaten Pesawahan. Paket bom sendiri, kata Gatot, sudah
sempat sampai di ruangan Masyitoh.
Tim gegana, tutur Gatot, langsung dikerahkan memeriksa paket tersebut.
Hasilnya, paket ternyata hanya bermaterikan kertas dan tidak ada detonator ataupun bahan material yang biasa digunakan untuk merakit bom.
"Sudah didisrupt (diurai). Sekitar jam 12.00 WIB tadi. (hasilnya)
negatif (bukan bom). Situasi sudah steril," katanya.
"Dikirim tanggal 16 Maret lali. tapi waktu itu rektor nggak ada. Rektor lalu diberitahu (ada kiriman paket). Tapi rektor merasa nggak kenal (dengan pengirimnya). Lalu dilaporkan ke polisi (Polsek Metro Ciputat)," ujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Gatot Edi kepada Tribunnews, Sabtu (19/3/2011).
Paket diduga bom itu, menurut Gatot, dikirim oleh Erlinda dari Gedung
Tatakan, Kabupaten Pesawahan. Paket bom sendiri, kata Gatot, sudah
sempat sampai di ruangan Masyitoh.
Tim gegana, tutur Gatot, langsung dikerahkan memeriksa paket tersebut.
Hasilnya, paket ternyata hanya bermaterikan kertas dan tidak ada detonator ataupun bahan material yang biasa digunakan untuk merakit bom.
"Sudah didisrupt (diurai). Sekitar jam 12.00 WIB tadi. (hasilnya)
negatif (bukan bom). Situasi sudah steril," katanya.