Teror Bom Buku
Sekjen PDI-P Akui Pernah Diteror
Teror bom pernah diterima oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo. Tjahjo mengaku pernah menerima ancaman melalui telepon.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupanya, ancaman bom sudah terjadi sebelum tiga paket bom yang ditujukan kepada politisi Demokrat, Ulil Abshar Abdala, pentolan Pemuda Pancasila, Yapto, serta paket bom di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN). Salah satunya, ancaman pernah diterima oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo. Tjahjo mengaku pernah menerima ancaman melalui telepon.
"Saya saja sebagai politisi mulai muncul ancaman via telp atau sms yang tidak jelas. Niat saya, kalau ancaman sudah lebih dari tiga kali, saya akan lapor ke polisi, dengan data hanya dari no telepon yang dikirim ke handphone saya," kata Tjahjo dalam pernyataannya kepada tribun, Rabu (16/3/2011).
Ia berharap, polri dan jaringan Intelejen terpadu secepatnya melakukan koordinasi dan mengungkap siapa pelaku yang diindikasikannya dan apa motivasinya.
"Kalau tidak cepat terungkap, bisa menimbulkan ketidaknyamanan ketentraman masyarakat secara luas. Negara wajib melindungi setiap ancaman yang mengganggu keamanan dan keresahan dalam masyarakat," kata Tjahjo.
Ancaman-ancaman terhadap masyarakat, imbuh Tjahjo, mulai beragam. Mulai semakin maraknya pembunuhan, perampokan, kekerasan, penculikan, ancaman via telepon atau sms.
"Dan sampai ke ancaman bom segala," ujarnya.