Hari Antikorupsi Sedunia
Demo di KPK Ricuh Empat Aktivis Ditahan Polisi
Aksi demonstrasi yang digelar beberapa organisasi masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, mahasiswa di depan Kantor Komisi Pemberantasan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi demonstrasi yang digelar beberapa organisasi masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, mahasiswa di depan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berlangsung ricuh.
Pendemo yang datang bergelombang, awalnya menggelar aksi demonstrasi damai di depan Kantor KPK.
Adapun Kelompok-kelompok demonstran yang menggelar aksi mereka di depan
Kantor KPK Fraksi, HMI, Kapak dan beberapa kelompok lainnya.
Mereka awalnya hanya berorasi di depan Kantor KPK, dengan mengangkat spanduk-spanduk dan bendera-bendera.
"Kami minta KPK segera tuntaskan kasus-kasus yang ditangani," seru seorang orator demonstran.
Namun aksi damai itu berakhir ketika dua orang aktivis HMI, Ahmad Jeki,
dan Panji berusaha menurunkan bendera Merah Putih yang dikibarkan di
depan gedung KPK setengah tiang.
Aktivis itu segera digeruduk oleh sekitar puluhan aparat kepolisian yang mengamankan aksi demonstrasi, dan segera menahannya.
Ia dibawa ke gedung Jasa Raharja, yang terletak di samping gedung KPK
sebelum dibawa pergi menggunakan sebuah mobil polisi ke Polres Jakarta
Selatan.
Kedua orang aktivis lainnya menyusul nasib dari dua orang aktivis HMI.
Mereka adalah Kamaludin Laode, dan Pandopotan Lubis.
Kamaludin ditahan oleh puluhan anggota kepolisian setelah membakar satu
buah keranda kertas, sementara Pandepotan ditahan setelah terlibat aksi
tarik menarik dengan anggota kepolisian.
Selepas menjalani penahan sementara, akhirnya Kamaludin dibebaskan.
Berdasarkan pantauan, aksi demonstrasi yang menyambut Hari Anti Korupsi
Dunia tersebut, memacetkan arus lalu lintas JL HR Rasuna Said, Kuningan
tepat di Kantor KPK, karena aksi demonstrasi itu menyebabkan jalur
lambat JL HR Rasuna Said Kuningan, di muka Kantor KPK, ditutup.
Ketika berita ini diturunkan, demonstran masih menggelar aksinnya.